Home

Thursday, June 23, 2011

LOMBA MINI KOMIK




Syarat & Ketentuan Lomba

  1. Lomba ini bertemakan :

a. “Islam., Kreatif., YES.., Korupsi.., NO!!!

b. “katakan Tidak Pada.., TERORISME

  1. Peserta yang akan mengikuti lomba dapat memilih salah satu dari tema lomba
  2. Lomba ini diselenggarakan oleh Lazuardi Birru
  3. Peserta diperbolehkan membuat karya dengan ketentuan:
    1. Karya yang dibuat merupakan karya sendiri, belum pernah dilombakan, ataupun dipublikasikan
    2. Karya yang dibuat tidak boleh menyinggung unsur Suku, Ras dan kepercayaan orang lain
    3. Karya dibuat dengan ketentuan seperti yang tersebut pada teknis & mekanisme program
    4. Peserta diperbolehkan mengirim karya lebih dari satu
    5. Karya yang dibuat harus disertai dengan penjelasan konsep atau ide dari Karya tersebut (terlampir pada formulir pendaftaran)
    6. Karya yang dibuat boleh menggunakan program photoshop ataupun manual (gambar langsung) yang nantinya di scan & disimpan dalam format yang sudah ditentukan.
    7. Karya yang dibuat diharuskan mencantumkan LOGO Lazuardi Birru
    8. Karya harus masuk ke Lazuardi Birru paling lambat 30 Juni 2011.
    9. Pengumuman pemenang akan diumumkan pada tanggal 15 Juli 2011.
    10. Peserta dapat mengikuti lomba ini dengan cara mengirimkan hasil karyanya melalui email Lazuardi Birru (kompetisi@lazuardibirru.org) subyek : Lomba Mini Komik Lazuardi Birru, dengan dilampiri oleh :

a. Formulir Pendaftaran

b. Scan Kartu Identitas,

c. Hasil Karya (Mini Komik)

  1. Para peserta diwajibkan menjadi member di website www.lazuardibirru.org dan Fanspage Islam Didadaku (www.facebook.com/islamdidadaku)
  2. Penilaian bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat

10. Peserta yang telah mengirimkan karyanya akan dikonfirmasi secara resmi oleh Lazuardi Birru melalui publikasi di website www.lazuardibirru.org.

Ketentuan pengiriman:

  1. Pengiriman dilakukan setelah semua persyaratan keikutsertaan dipenuhi
  2. Karya diterima paling lambat 30 Juni 2011 pukul 23:59 WIB.
  3. Lewat dari tanggal pengiriman tersebut maka peserta dinyatakan tidak mengikuti lomba
  4. Peserta yang tidak melakukan registrasi untuk menjadi member Lazuardi Birru, baik di website maupun Fans page Islam Didadaku, dan tidak melampiri formulir pendaftaran, serta tidak menyertakan identitas diri yang masih berlaku maka dianggap batal keikut sertaan lombanya.

Syarat ketentuan, Formulir pendaftaran, dan logo Lazuardi Birru bisa diunduh dihttp://lazuardibirru.org/web/?show=tahukah&id=313


LOMBA NOVEL REPUBLIKA 2011



Wednesday, June 22, 2011

CORET-CORET





Gue emang dari kecil udah hobi coret-coret. coret-coret di tembok, majalah, buku pelajaran kakak, meja, koran, di tanah, pasir, bahkan di udara! Yah,, walaupun coret-coret nya gak bisa dibilang bagus, yahh minimal, gue hobi lah ya.

Apapun itu. Apalagi coret-coret wajah manusia, terutama cewek, gue hobi banget :D


Maka muncul berbagai reaksi dari orang-orang terdekat.

Pas gue coret-coret dengan sebongkah kerikil di halaman tetangga, tetangga gue komen, 'Wah,, Rahma besok mau jadi pelukis ya?" Lalu gue iyakan.


Pas gue muncul dengan banyak coretan di tembok kamar, Mimi gue komen dan panik, dengan bahasa Cirebon "Aaa.. tembok maning-maning dicoret-coret.. Pen dadi apa engkoe?"

terjemahan bebas: "Lagi-lagi coret-coret di tembok, Besok, kamu mau jadi apa?" Tetangga gue bilang, gue bisa jadi pelukis, tapi gue jadi mikir besok mau jadi apa.


Terus, pas gue coret-coret di buku pelajaran punya kakak, gue gak sempat mikir, malah nangis tertahan. Masalahnya, kakak gue memang gak komen apapun, tapi tangannya lebih dulu bicara alias nyubit gue. Karena sakit, otomatis gue nangis. Jaman kecil, hukum rimba lah yang berlaku. Yang kuat, yang menang. Y_Y


Lalu gue gak bosan corat-coret di udara kosong. Bagi gue, udara adalah lahan paling 'aman' tempat gue coret-coret. Karena hanya gue yang bisa melihat mahakarya gue. Hahaha.. tunggu, ternyata gue agak salah, karena pas di kelas gue mulai beraksi, beberapa teman gak mau kalah buat komen,

"Ih Rahma stress ya, lagi ngapain tuh tangan gerak-gerak ke atas gak jelas?"

Wew.. @_@


Gue gak habis ide. Coret-coret bisa dimanapun, kapanpun. Gue emang keterlaluan jarang beli kertas atau buku gambar buat hobi gue ini. Gue memilih media yang emang bisa mancing feel gue pas coret-coret. Syaratnya, media yang emang gak disengaja. Jadilah buku-buku sekolah gue menjadi korban berikutnya.


Jarang buku-buku gue bersih dan steril. Pasti ada coretan atau goresan. Bukan satu-dua halaman, tapi nyaris seluruh lembar. Aman kan, gak ada yang protes.


Dasarnya hidup, ternyata jalan gue gak mulus.

Suatu hari, gue dipanggil guru kelas gue. Gue dengan terpaksa mengaku kalo di jaman itu, gue adalah murid paling pinter di kelas, jadi wajar dong kalo gue GR, 'jangan-jangan guru gue mau ngasih gue hadiah atau apalah' Haha

Ternyata gue benar. Hadiah.. -____-


"Buku paket sekolah nyaris gak berbentuk, isinya gambar kamu semua! Ckck.. gimana kamu ini, itu kan milik sekolah, yang nanti akan diwariskan ke adik-adik kelas kamu. Owalah, habis kena gambar kamu, gak bisa dipake lagi nanti."

Gue meringis, semanis mungkin.

"Hobi gambar kamu salurkan pada tempatnya, yaudah bapak tunjuk kamu buat wakilin sekolah di lomba melukis di kota nanti. Ckck.. "

Gue melongo. Waktu itu gue kelas 4 sekolah dasar.


--------------------------------------@_@----------------------------------------------


^Buat yang punya adik hobi coret-coret di sembarang tempat seperti cerita di atas, jangan ragu buat mengarahkan!

Coret-coret itu gak buruk kok, dan gak aneh. Huehehe

Buat anak kecil, coret-coret itu bisa memancing mood 'perkalian', 'pembagian', 'hafalan', de el el.

Gue pernah!

~yuk, jalan di atas Karpet Ungu~

22:33 wib, mampang 4

Sunday, June 19, 2011

Papua, I gotcha!

Tari Selamat Datang khas Papua, menyambut kita begitu tiba di Bandara Sentani.





View di depan stasiun TVRI Papua, wuuu :*



Bareng sahabat, Yosi, di Pantai Hamadi


Koteka, 'baju' khas Papua -______-'


Patung ukiran yang Papua banget, souvenir buat para pelancong.

Di Cendrawasih Golf, sepi euy -,,-'

Numpang pose di toko souvenir di Pasar Hamadi, Jayapura.

Papeda, makanan khas Indonesia Timur: Sagu dengan kuah ikan. Rasanya kontroversial di lidah.

Di depan Honai, replika rumah adat Papua, bareng Justin dan Riza

Sebelum ketemu Pak Beye, pose dulu bareng roommate: Yosi dan Memei

Jalan-jalan pagi di atas bukit di Abepura

LOMBA LOGO PT KERETA API INDONESIA (PERSERO)

Saturday, June 18, 2011

Indonesia Mengejar: BUGURRUUU!!




Dulu, gue selalu gak habis pikir kalo ada teman yang punya cita-cita jadi guru. Bukan apa2.. soalnya gue liat langsung guru-guru gue kayaknya kok kasihan gitu, tiap hari kecuali minggu harus ngahadapin puluhan anak orang.. Mending semua pinter dan penurut, rata2 badung lagi. Apalagi jaman SD.. ada acara nangis2 juga kan anak2. Haha gue pikir ribet ah jadi guru.


Makanya, masa SD gue bercita2 jadi pelukis aja ah, yang hobi gue emang suka nglukis. Yah, kalo gak, gue pengen jadi sastrawan karena hobi baca gue. wuuu..


Kalender berganti, tahun pun berubah. Sekarang, gue jadi mengerti kenapa dulu sebagian besar teman gue bercita-cita jadi guru atau pendidik. Ah,, asyik juga ya jadi guru. Ahaii

Minimal, sekelas gue, jadi guru bimbel (bimbingan belajar). Acihiy!


Awalnya iseng daftar jadi guru bimbel, daripada gue kelamaan autis di dunia virtual (waktu itu gue lagi keranjingan game online), hm,,sejujurnya sih dipaksa kakak buat daftar haha.. eh gak kepalang agak kaget juga gue lolos. asyiikk.. kehidupan baru dimulai! Hayuk lah, gue mah siap2 aja :)


Bimbel tempat gue ngajar lumayan kondusif, selain akhlak jadi prioritas,, kenyamanan belajar jg prioriti buat prestasi. Makanya gak heran klo kelas cuma buka buat 1-5 anak aja.

Berhubung gue masuk pas akhir taun ajaran baru, maka jadwal gue blm banyak. Akhirnya gue punya anak didik juga.

Seoarang anak kelas 2 sd, laki-laki, teramat imut dan cadel, dan yang paling ekstra adalah dia anak yang sangat aktif.


Bayangkan, gue emang hanya pegang 1 anak di kelas gue, tapi anak yg satu ini hobinya unik2.

Mulai dari hobi pakai sepatu roda di kelas gue (hingga gue mesti ikut lari2 di kelas gue yg gak luas itu), hobi bikin tebakan, hobi bikin kuis, hobi nyanyi, dan apalah. Yang ujung2 nya, kelas gue yang seharusnya berjudul kelas "matematika" ini, malah berakhir dengan banyak coretan spidol di tangan gue, dan semua goresan gambar yg gue bikin di papan tulis, buat mancing dia. Jujur, gue sebagai guru juga lumayan aneh. Haha.. nih kelas jadi kayak kelas menggambar. Ckck


Hari ini gue datang agak terlambat, padahal gue udah maraton dari rumah sampe halte depan Hero. Dan itu gak mudah, melewati jalanan berasap dan menyebrangi jembatan. Fiuh,,berujung sekotak bus 57 yang sudi mengangkut gue ke kantor. Alhasil usaha gue lumayan sia-sia, karena pas gue tiba, anak didik gue lag ditangani sama guru pengganti lantaran gue telat Y__Y


Takjub, kaget sekaligus miris melihat pemandangan luar biasa di kelas gue: anak didik gue si super aktif hobi main tebak-tebakan ini duduk manis!! Ajaibnya lagi, (pura-pura) ngerjain soal. Hahaha.. takut dia sama guru pengganti. Gue tulis pura-pura, karena begitu gue masuk kelas, dan guru pengganti itu ngeloyor pergi, sesuai tebakan gue. Anak imut 7 tahun itu langsung bangkit dari kursi dan berbebas kesana-kemari. Hahhaha kocak


"Sihiyy,, " gue berdecak aja melihat tingkah dia. Belum gue mulai ke materi.

Akhirnya seperti biasa, soal matematika yang kita mainkan, diselingi gambar2 aneka rupa di papan tulis. Bahkan dia masih ingat gambar yang gue buat minggu lalu, buat memancing mood 'perkalian'nya, yaitu gambar rumah bentuk burung dengan mata "X" menyerupai perkalian. Gue harap, perkalian gak menakutkan lagi buat dia. Hahha


Soalnya, pengakuan dia, matematika adalah pelajaran yang paling dibenci, dia lebih suka olahraga dan KTK (keterampilan) wew..pantes lah :D



"Bugurrrru sebenernya masih SMP apa udah kuliah sih?"

Wew, tiba-tiba aja dia nanya seperti itu. Gue ketawa, masak gue dikira anak SMP? Zzzzz...gue rada oon apa gue yang keliatan imut nih -_____-

"Kenapa emang?" Gue balas tanya

"Kok kayak masih kecil" jawabnya polos.


Rrrrrrrrrrr..... "makanya jangan panggil aku Bugurrruu!" -____-

"Ah..kan kakak gurrru, jadi bugurruuu donk"

-..-


Cerita juga ah, ada guru lain yang menyapa gue dan bertanya (secara gue kan guru baru, jadi ya muka baru bagi mereka hehe)


Guru lain: "Mbak ngajar atau diajar?"

Gue: "hahh?? oh ngajar, mbak" Senyum huruf 'D' gue pasang :D

Guru lain: "Eh kirain siswa. Hehe kayak anak SMA"

Kali ini gue pasang senyum 'P' ... wew :P

ahayy :D


sekian dulu ah "indonesia Mengejar" sesi 1

1:41 am ,kamar gue, asrama gue.



Karpet Ungu!

Sikat Gigi Manusia??!!






Beberapa waktu lalu, gue harus nginep di rumah salah seorang teman. Kami berempat, dan yang bawa mobil adalah bubos, karena di antara kami, cuma bubos yang jago nyetir ahaha. Kami jalan saat lembayung langit jingga turun, tapi putar2 kami di pinggir jalanan ibukota, sampai juga kami bertemu dengan langit malam kelam. Huii.. intinya, perjalanan yg cukup panjang dan lelah =_=

Setelah beberapa kali mampir ke rumah 2 teman lainnya,di tengah jalan, hampir sampai tempat tujuan, kami mampir lagi.
Bubos butuh beli sesuatu di apotek, dan gue, karena lupa bawa sikat gigi, otomatis butuh sikat gigi. Dengan mata berat, karena ngantuk dan tidur ayam di perjalanan tadi, gue rela keluar demi seonggok sikat gigi.

Ada 2 toko di depan tempat kami parkirkan mobil, yang kiri adalah sekotak toko apotik, dan kanan adalah gue duga sebongkah toko peralatan, salah satunya adalah barang yg lagi gue cari: sikat gigi. Gue berpikir begitu, karena dalam keremangan malam dan peningnya kepala, gue melihat samar-samar jejeran sampo atau sabun di etalase toko kanan. Ditambah lagi sajes dari Ucan, teman gue yg punya rambut dan hidung yg panjang, kalo di apotik gak bakalan ada sikat gigi, makanya gue harus ke toko sebelah. Mantap.

Bubos, belok ke toko kiri alias apotik, gue melenggang ke toko kanan. Hm,, tokonya penuh sesak barang, cuma gue gak terlalu detil perhatian barang2 apa aja yg dijual toko kanan. Yang penting barang incaran gue dapat. Gue lihat ada mas-mas penjaga tokonya dua orang dan nganggur.

gue: "Mas, ada sikat gigi gak?" (ngusap mata, ngantuk)
mas:"Hah?" kaget tiba2 melihat cewek secantik gue, atau kaget kenapa nih masnya? ahaha
gue: "sikat gigi mas"
mas: "sikat gigi MANUSIA????" Masnya mulutnya 'O' alias melongo.
gue: "Hm,"
perasaan gaenak, detik itu juga ekor mata gue mulai menjelajah pandang lebih detil.

Tunggu, kenapa jejeran sampo di etalase kanan gue gambarnya anjing semua?
Bentar, kok di kiri gue nangkring beberapa kandang?
Dan,,,,kenapa gue tadi gak lihat plat besar di atas dengan tulisan 'PET REGENCY'?????????

Pipi gue panas, dan ngantuk gue langsung ilang, tanpa ba-bi-bu lagi gue langsung mundur alias kabuuuuuuuuuuuuuuuuuuurrrr... malu banget =.='

Di luar, Ucan dan Sefi udah ngakak abis-abisan melihat lawakan gratis barusan.
Sialan, gue dikerjain! Azzzzzz... malu, kenapa gue se-oon itu sih???

Aaaaaaaaaaa... untung mas-masnya blm sempat ngasih gue sikat gigi khusus herder, atau lebih parah, sikat gigi buldog!


Karpet ungu!!!






Monday, June 13, 2011

Monas Satu Malam

Gue, Ruy, Ayu, dan 'a hal of Anggi' :D


Buat gue, setiap malam adalah malam minggu!
Gilak, jadi setiap malam gue bisa santai-santai sampai mampus gitu??
Uiitsss.. bentar! Sabar dong Karpet!!
yah,,gak salah juga sih statmen di atas. Tapi, yang gue maksud adalah bagi gue setiap malam sama aja. Gak ada yang santai banget, atau juga sibuk banget. Semua dengan rutinitas yang mirip-mirip. Tematis dan momentum. Padahal kan gue juga (pernah) muda ya... Kok bisa?

Yah,, mungkin anak muda seusia gue, malam minggu adalah malam 'haping pan' bareng pacar, genk, atau pasukan yang lain. Walaupun gue gak bilang "nggak" dengan kalimat di atas, tapi bagi gue malam minggu adalah malam di mana gue bisa numpang baca komik, numpang coret-coret di atas kertas-berantakan-gue, numpang ngemil sampai buncit, numpang bermusik ria sampai nangis, numpang ketawa-ketiwi di dalam kamar gue!
Yah, simpel kan, dalam kamar gue!

Masalahnya, malam yang lain biasanya gue cuma bisa numpang tidur di dalam kamar gue sendiri. Ahahah ini cerita jaman gue sekolah, di rumah gue cuma numpang tidur bentar, mandi, dan remeh temeh lainnya. Alias, gue gak bisa lama di rumah, gimana gak, waktu gue lebih dari separohnya gue habisin di luar rumah, sekolah, eskul, 'main', kerja,,, koma,,koma,,dan koma,

Jaman kuliah, gak jauh beda lah ya. Lebih sering nolak ajakan pergi keluar di malam minggu, dan lebih milih 'pacaran' dengan si Mita, laptop terkasih. Ahhaha gue gak tega bilang gue 'autis', jadi istilah keren nya, emang gue selalu punya ide kesibukan di dalam 'tempurung' gue alias kamar mar mar!

Mungkin Karpet banget gak sih, cumi abis cuma dalam kamar doang?
Whateva deh, segudang cerita gue awali dari seonggok kamar, sekarung kisah gue awali dari sebutir kamar. Halah..

Aslinya, malam minggu di akhir-akhir ini adalah malam tanpa kamar Y_Y'
Di mana gue masih berjubel sesak dalam sekotak bus kota, di mana gue masih menahan-nahan kantuk dan cerita gue dalam jalanan ibukota penuh asap, di mana gue kangen berat sama guyuran air kamar mandi, saking nestapa panasnya. Yah, inilah malam-malam minggu gue, hampir setiap di tengah perjalanan pulang, atau pergi. Menjalankan diri, atau melarikan diri. Dan, tentu aja, tanpa kamar! Heiya karpet!

Dan, satu malam minggu di bulan Juni yang cerah, sahabat-sahabat perjuangan gue menawarkan angin segar buat gue: jalan-jalan malam!
Awalnya berat hati gue ikut, lantaran malam ini pengen jadi malam kamar gue sedunia. Tapi, dengan iming-iming 'nanti foto-foto lho di sana', akhirnya gue luluh juga.
Jadilah malam itu gue, Anggi, Ruy, dan Ayu jalan malam ke Monas, aizzzz... tempat ratusan warga ibukota lainnya yang punya ide sejenis: menghabiskan malam minggu di Monas!





Ruy, Anggi, dan Ayu malah bergelantungan di bawah pohon -___-'

Ayu, Anggi, dan gue coba-coba berpose, eh malah kayak lagi berbaris -_-'

Ayu, Anggi, dan gue (lagi)


Jadilah 4 sekawan itu meluncur ke monumen yang jadi icon Jakarta itu.
Monas atau Monumen Nasional, dibangun tahun 1959, baru diresmikan tahun 1961. Dan, baru baru baru dibuka buat umum 12 Juli 1975. Wow, untuk ukuran monumen sebuah kota setua Jakarta, ternyata umur Monas masih brongdong juga euy. Kriukk kriukk.. :D

Ingat Monas, ingat Jakarta!
Yup, orang dari luaran gak afdol kali ya kalo ke Jakarta tapi gak mose di depan julangan Monas yang angkuh. Ahaii,, usut punya usut, arsitek yang udah keren merancang nih ikon adalah Soedarsono, Frederich Silaban dan Ir. Rooseno. Wuow! *Gak kenal juga sih beliau-beliau ini siapa, tapi yang pasti keren lah, mantap!!!
Sayang malam itu gak sempet melihat indahnya "air mancur menari' yang katanya Monas banget.. =__='

Walaupun malam hari Pelataran Atas Monas gak dibuka buat umum, tapi seperti yang udah ketebak, ramai banget malam minggu di Taman Monas. Dari yang masih dalam kereta bayi, sampai kakek-kakek yang kembali kekanak-kanakan ada lah di sini. Maka wajar dong, para pengais rizki juga bejibun di sini. Dari yang jual mainan, souvenir khas, pernak-pernik, makanan, sampai yang jual jasa sewa sepeda. Asyiiiiikkk..

Dari semua yang jual, cuma satu yang gue lirik abis-abisan. Apa coba?
Tukang kopi!!
Bukan cuma karena gue doyan ngopi, tapi abang kopinya lumayan cakep juga. Hahahahaha *kalimat terakhir nih fiktif, tolong jangan dipercaya. Musyrik =_______='



Turun dari bus transJakarta, langsung disambut sama sepotong Es Potong. Sllluuurrrppppp!! :p


Cari pernak-pernik lucu, bisa jadi alternatif kamu datang ke Monas

Ternyata, Monas gak sebesar yang kamu kira. Look at this! :"D

Karpet Ungu mergokin 3 dara aneh di suatu malam di pelataran Monas \(=__=)/'

Baru nunggu di halte aja udah 'inisiatif' jeprat-jepret *zzzzzzz


Selamat membunuh waktu Anda di malam yang ungu!
Salam Karpet Ungu!

Saturday, June 11, 2011

Liana yang Lain (-___-)'

Liana yang lain -__-


Liana hampir mirip-mirip dengan karakter gue. Bukan karena dia punya mata yang juga minus, atau karena dia sering tidur dalam bus kota. Bukan, hobi kami yang sama-sama maniak main game tertentu, yg membuat kami sama-sama sama. ahahha.

Yah, Liana emang terlalu istimewa sebenarnya jika dibandingkan dengan gue yang 'seadanya'. azzzz..


Dia bukan cuma cantik dan punya senyum manis, dia juga punya aura pink yang khas buat cewek-cewek sejenis dia. Cantik, menarik, dan bikin penasaran. Ahahha..sesuatu yang gak gue punya -______-'

Ok lah, tapi bukan itu inti cerita yang pengin gue bagi buat para pembaca gue yang juga sangat menarik:)

Ini tentang satu episode Liana dengan teman virtualnya. Dan ini, kebetulan bukan gue. Hahaha

Liana masih semester 4 di salah satu perguruan tinggi swasta di kota besar. Kami gak sengaja bertemu lalu bersahabat di salah satu game yang sama-sama kita mainkan, hampir setiap malam. Yah, walaupun kami terpisah puluhan bahkan ratusan kilometer oleh jarak, tapi secara dimensi lain, kami sangat dekat hehehe.

Hampir 2 bulan kami dekat dan saling membantu dalam game apapun, dalam dunia virtula manapun. Yah, kami teman virtual yang asyik. Lalu satu hari, waktu itu gue inget malam sabtu yang suram. Dia gak ada di layar laptop gue. yahh, bukan kali pertama sih dia gak ada. Tapi yang bikin gue kaget adalah message nya di inbox facebook gue!

OMO!!

"Mungkin ini pesan terakhir gue cil, gue gak akan ada lagi di dunia virtual"

Curang banget, dia gak kasih gue penjelasan apapun kenapa dia harus tiba-tiba pergi. Padahal kemarin kita baru saja asyik bercerita dan main game bareng, seperti biasa. Kenapa? Ada salah apa gue ama Liana?

Wuaaa.. kalo aja ini sinetron, tentu gue masih bisa tahu ending dan alur cerita lainnya. Wew..

Ternyata, ini pun sinetron. Karena kira-kira 12menit dia pergi, gue tahu jawabannya.

: Liana

Cuma mimpi buruk gue yang menjadi kenyataan pas gue bangun.

Liana yang lain -______-'

Sunday, June 5, 2011

yuk, jalan di atas Karpet Ungu


Lets walk in a purple carpet!


my purple, my taste

Carpet your purple life, easily :D

This is not only about a carpet!


The room stay in my big head!













Ameba Pico Virtual World



it just a game, smiling and talking something fake.

it just a game, who carry out this, who get it.

it just a game, who care about the feeling.

it just a game... !










Lovely Brothers


Di sini, aku enak-enakan bisa main game sesuka hati, makan kenyang, hidup santai,, tidur cukup,, kuliah semena2, kerja dengan tenang,,

Sementara di sana, kedua adikku hidup berjuang jauh lebih keras,, sampai2 tetesan keringatnya terkadang meresapi mimpi tidurku.


Kedua adikku yg hidup merantau jauh dari sanak saudara, begitu belia namun terlihat jauh lebih dewasa dibanding usianya.

Adikku, smester 4 di ITB, sangat soleh dan menjadi teladan keluarga, hidup mandiri sejak SMA, banting tulang di kota kembang, demi setitik ilmu yg ia perjuangkan. Daftar prestasinya membuat mataku basah.


Adam pas menjelajah Singapore


Kakinya telah menjejakkan di tanah Ambon, Makassar, Lampung, Padang, bahkan ke Negeri Jiran dan Singapore, di usia sebelia itu dan dengan jerihpayahnya sendiri. Subhanallah.

Ceria aku di hadapan semua orang, walopun kadang airmata malu2 meluncur di pipiku. Mengingat semua nikmat yg teramat indah: me

miliki adik segagah itu.

Yang bahkan dalam igau tidurnya adalah lafadz Allah yang ia alunkan. Yang begitu menjaga

dirinya, yah,, jangankan nembak cewek, kayak anak2 seusianya. Ia bahkan gak prnh brusaha dekat dgn cwek. Rasa cinta dan takut pada Rabbnya begitu besar. Dengan payah, kuakui aku malu pada diri sendiri.

Dalam banyak hal, ia salah satu sumber kekuatan dan inspirasiku. Adik yang mungkin lebih pantas kusebut kakak. hehe..



mimpi Fawaz di tahun 2015


Adikku yang terakhir, juga tak luput membuat dadaku kembang kempis bangga. Meluap dan sangat penuh rasa banggaku. Ia kini yang tengah berjuang mendapatkan kursi perguruan tingginya. Permudah langkahnya ya Rabb.

Masa-masa SMA nya penuh warna dan ia torehkan dengan sangat indah. Sempet menjabat menjadi ketua OSIS di tahun keduanya di SMA-salah satu terbaik- di Jawa Barat.

2 hari lagi adalah tepat usianya yang ke-19. Mulutku menganga, kaget, sadar bahwa adik kecilku sudah sebesar itu. Pantas.. dia juga begitu bersemangat mencapai mimpi.

Ia adalah cahaya keluarga, keceriaan keluarga dengan segala cerita dan kelucuannya. Dia punya mimpi besar, yang gak bisa kusebutkan di sini. Adik yang tutur katanya lebih bijak dibanding kakaknya ini. Yang selalu punya celah untuk bisa tertawa, dan bahagia, di segala kesempatan.

Kedua adikku ini saling belajar dalam kesolehan. Nah aku,,hm..


*Maap tama belum bisa, berbuat apapun Y_Y

semangat berjuang Adam Habibie dan Fawaz Syaefullah,,

Khatam Quran berapa kali??!!



Waaktu itu gue masih pakai seragam kesayangan putih abu-abu.

suatu hari di perpustakan, hari yg jarang banget, mengingat gue bisa dihitung jari ke perpustakaan jaman2 itu.

entah kenapa gue inget 1 dialog kocak masa silam itu, yahh..itung2 buat penghilang bosan deh.

gue ceritain deh di notes ini. haiyaaa..

dialog antara gue dgn seorang guru muda petugas perpus. -______-"

guru (G)

gue (g)


g: "Pak, mo pinjam buku,,"

G: "Rahma udah khatam Qur'an berapa kali?"

g: "Hah??" gue langsung mendongak ke depan, kok tiba2 tanya yang gak nyambung siy -__-

"Mo pinjem buku pak," jawab gue.

G: "Iya udah khatam Qur'an berapa kali? ada 5 kali?"

g: "wew ngeyel nih bapak"

g: "Emang kenapa pak?" akhirnya gue tanya balik

G: "Kalo udah pernah khatam beberapa kali baru bisa masuk kriteria calon istri saya"

g: "AAAAAAAAAAAAAAAAAAA????!!!!"


Sumpah, mulut gue nganga huahahhaha.. nih guru kocak abis. Ngomongnya datar lagi, zzzzz siapa juga pak yang mau daftar. huehehe..ckck.


lanjutkan lah pak!

gue ngeloyor pergi dgn buku di tangan, sambil mikir tuh bapak muda salah minum obat. hahaha