Home

Sunday, July 31, 2011

TARAWIH PERTAMA DI SAMPING KERANDA




Walaupun judulnya agak berbau horor, semoga isi note dan penulisnya gak horor-horor amat ya.


Saat gue menulis note ini, mungkin sebagian orang lain masih khusyuk dengan tarawih perdana mereka, tapi gue udah nongkrong di depan laptop kejayaan, Mita. Padahal beberapa menit lalu gue juga terlihat batang hidungnya di dalam mesjid belakang asrama. Teraweh perdana dengan sukacita. Kok bisa?


Yang namanya perdana, alias tarawih hari pertama, bisa ketebak mesjid-mesjid jadi mendadak full alias ramai bukan kepalang. Dan, itu yang gue lupa. Karena gue datang lumayan telat, pas nyampe mesjid yang cuma berjarak sejengkal-duajengkal dari asrama itu, udah sesak abis.

Jalanan depan masjid yang biasanya lengang, kini penuh jamaah yang antusias dengan solat tarawih. Subhanallah. Lalu gue dan Ayu (teman 1 perjuangan kali ini), langsung menuju loteng masjid tempat jamaah wanita.


Jiah, boro-boro ke loteng.


Bahkan di tangga pun udah penuh jamaah wanita. Mesjid malam ini laku keras, kebanjiran penggemarnya.

Alhamdulillah banget masih tersisa sepetak ubin buat kita solat berdua. Tergelarlah sajadah kita, dengan pemandangan gunungan sandal berserakan di depan mata. Namanya juga solat di tangga

-______-


Capcussss..solat isya dimulai. Khusyuk gak khusyuk harus khusyuk.

Wuzz.. pas solat tarawih kedua dimulai, tiba-tiba perut gue sakit.

Maaf kalo kurang etis kalo gue bilang, ternyata gue dapet!!!

d@mn!


Astaghfirullah, gagal tarawih perdana gue kali ini. Baiklah..

Gontai, gue kemas-kemas buat pulang, jauh lebih awal dari semua orang di mesjid ini. Hueew (Y_Y)'


Di bawah tangga tempat kita solat, adalah tempat bersemayamnya sebuah KERANDA cantik milik RT kita. Itu salah satu alasan kenapa beberapa dari kita ogah lewat di depan mesjid, kalo hari udah gelap. Ada kendaraan masa depan, Bo..

-__-


Untung settingnya lagi banyak orang, jadilah gue pemberani saat itu. Karena buru-buru, tadi kayaknya gue nyimpen sendal di depan keranda. Hmm..


JGREEGGGG!!!!!!!


Petir di dalam jantung gue langsung menggelegar, kaget banget gue!

Lihat pemandangan di depan mata gue. Hoaaaaaaaaaaaaa


Keranda itu diapit 2 anak tangga menuju loteng mesjid, tempat itu sungguh gelap, dan mengundang rasa takut. Tanpa diperlu ditambah-tambahi pun sudah sangat menyeramkan versi gue. Apalagi sekarang....


Di samping keranda cantik itu, yang sempit, gelap, dan berserakan banyak sandal itu, terlihat sesosok nenek-nenek sedang khusyuk solat. Jadi berpikir macam-macam banget gak sih? @_@

Sedetik kemudian akal sehat udah menguasai gue lagi. Kasihan, mungkin beliau saking gak kebagian tempat buat solat tarawih perdananya, beliau sampai rela solat di samping keranda. Sumpah gak boong itu serem banget.


Sebelum sosok nenek itu tiba-tiba ilang kayak di film-film, lalu gue percepat langkah gue buat pulang.


Hehe,,maaf ya nek :)

CARA MEMILIH JODOH YANG TEPAT!



Kalau kamu tertarik baca note ini gara-gara judulnya yang bombastis, kamu salah.

Atau kamu berminat baca note ini karena penulisnya yang fantastis, kamu juga salah. *jiyahh


Karena, sodara2, note ini tidak yg seperti kamu bayangkan.

Note ini bukan berisi tentang tips atau trik gimana memilih jodoh yg tepat. Tapi...


ini sebuah kisah nyata, yang rasanya nano-nano. Langsung aja kita ke Te,,Ka,,Pe!

Sore itu seperti biasa gue di tempat magang, di sebuah penerbitan ternama.

Karena kita lagi ada event workshop di toko buku Gramedia, gue jadi salah satu kru juga dsana, di mana tim penerbit tempat gue magang yg mengadakan event nya kerja bareng Gramedia. Pasti kenal mba Asma Nadia?

Penulis berbakat yg produktif itu.. Nah, gue magang di tempat beliau. Hehe


Workshop kilat tentang tips parenting gimana menumbuh-kembangkan minat baca dan menulis anak tersebut, dibanjiri antusias peserta. Dari anak-anak sampai ibu-bapaknya anak-anak. Bahkan yang muda belia juga gak kalah. Seru!

Beberapa peserta malah sebagian gak dapat kursi, apalagi aku yang berjudul sebagai "kru". Berdiri adalah posisi paling layak, bagi seorang gue di sana. Ya iyalah, gak mungkin kan kalo gue nungging, telungkup, atau jongkok selama workshop. -________________-


Berhubung tempatnya di toko buku, gak aneh kalo sepanjang mata melihat, melirik, dan melotot adalah buku-buku aneka rupa. Gue, sebagai manusia tak luput juga dari rasa kemanusiawian gue: Tertarik buat baca komik karya Benny Rachmadi (komikus Benny and Mice) yang judulnya 100 Peristiwa yang Bisa Menimpa Anda .


1-2 lembar gue lahap, ternyata seru juga. Akhirnya gue cari tempat aman buat curi-curi duduk: Di balik rak agak membelakangi tempat workshop. Gak terlalu jauh memang.

Cekakak-cekikik gue baca nih komik. Asli gokil dan seru abis. Lagi konsen-konsennya baca, tanpa ba-bi-bu lagi,

"PLUKKK!!!"


Sebuah buku pink jatuh tepat di depan tempat gue bersila indah. Huw, ganggu aja nih buku, malas berdiri buat menaruh buku ke tempat asal, kutaroh buku jatoh itu di samping.


Tek tok tek tok... kembali baca dengan serunya. Dan,

"PLUKK!!!"

Buku kedua jatoh, hampir mengenai muka penulis. Gue pungut dan ternyata masih buku sejenis. Gue baca judul bukunya kali ini, kurang lebih gini.. Cara Memilih Jodoh yang Tepat. Azzzzzzzzzzzzzzz =__=


Seperti sebelumnya, malas berdiri, akhirnya buku kedua pun menemani buku pertama, teronggok manis di samping gue duduk. Lanjutttt..... komiknya lagi seru banget!

"PLUKKK!" ternyata masih ada 'plukk' berikutnya (>.<)'


Buku berjudul sama jatuh ketiga kalinya!!!!!!! Subhanallah ujian apa lagi yg Engkau berikan kali ini. Hehehe lebai. Tanpa menutup komik Benny, dengan ogah yang lebih besar dari pertama dan kedua, gue pungut buku ketiga. Tetap tanpa berdiri. Hahaha..


Jangan-jangan, jangan jangan. Gue mulai iseng berprasangka, apalagi melirik judulnya yang menarik. Haha akhirnya skip, dan fokus ke komik. Tanggung banget, udah hampir khatam. Ahayyy ƪ(˘̩̩̩⌣˘̩)ʃ



~~~~~~~~~~ \‎(►_◄)/ Ternyata belum game over ‎\(►_◄)/ ~~~~~~~~~~



"PLAKK PLUKKK PLUKK GEDEBUKKKKKK!!!!!!!! prokk prokk prokkkkookkkk!!!" Jiyah, dengan iringan suara tepuk tangan peserta workshop, keempat kalinya buku jatoh ini gak satu, tapi sekaligus, sampai-sampai di rak tempat buku bercover pink itu berbaris, hanya tersisa 2 ekor buku pink. Hadeh hadohhhhh... untuk kali ini gue panic at the bookstore..

dorrrr ̿’ ̿’̵͇̿̿з=(•̪●)=ε/̵͇̿̿/’̿’̿ ̿


Bangkit berdiri, lalu jongkok lagi, gue pungut satu2 buku-buku "jodoh" itu dengan asal-asalan. Tanpa diduga, kayak di sinetron-sinetron, seketika itu juga datang seorang pangeran negeri impian, turut berjongkok dan ikut repot memunguti serakan buku-buku itu. 1 detik, kami saling berpandangan. Hoek..

*Ini hanyalah imajinasi penulis, karena yang datang bukan seorang pangeran negeri impian, melainkan mas-mas SPG Gramedia. HAHAHA


Kalo di sinetron, pasti adegan itu jadi slow motion. Ckckck..berhubung aktrisnya gue, gue percepat, karena belum apa-apa pikiran gue udah menyangkutpautkan buku-buku "Jodoh" yang jatoh keempat kalinya itu dengan berbarengannya kedatangan pangeran negeri impian yang menolong gue. Minimal, buat sama-sama memungut buku. Haiaaa..


"Rak nya terlalu penuh kali, Mas!" Gue. Berusaha berkata datar. Yeah.

"Oh iya maaf maaf" kata Mas-mas SPG nya dengan tangan penuh buku. Bukannya bantuin naroh buku-buku ke rak, gue ngeloyor pergi ke tempat workshop yang jaraknya sekitar 10 langkah kaki manusia biasa.


Benar-benar deh tuh “Cara Memilih Jodoh yang Tepat”.

Kalo kata Sketsa-nya TransTV, “Tapi gak gini juga kaliiiiiiiiii...”


Hiahahahahhahahasemm (⌣́.⌣̀)''



Rahma ramcil,

7:26 am

Mampang