Home

Friday, August 24, 2012

my Room, my Destiny


ungu lagi ungu lagi..

kamar tak berpenghuni, bagai taman tanpa bunga

Apa jadinya, saat seorang anak gadis, berkelana di rumah sendiri tanpa kamar yang mengukungnya?
Beginilah nasib anak gadis itu, memposting kamar-terlampau-idaman nya di blog.

Kamu mungkin nggak pernah merasakan apa yang Karpet Ungu rasakan. Coba kamu bayangkan sebentar saja, kamu pulang mudik ke rumahmu, dengan tas bawaan di semua tanganmu, lalu ransel di punggungmu yang lelah karena perjalanan, dan tiba di mulut rumah. Dengan harapan ada kamar yang mau menampung kamu dengan selamat. Sedang kebayang?

OK, lalu kamu melangkahkan kaki, dan tanpa bertanya atau diberi jawaban, kamu adalah penghuni rumah tanpa kamar di rumah itu. Orangtuamu hanya ingat membangun 3 kamar tidur saja saat mereka menikah, dan lupa bahwa anak mereka bersembilan. Cukup terbayang?

Begitulah nasib seorang gadis tersebut, selama empat tahun terakhir ini, terpaksa memulangkan diri demi berlebaran dengan seluruh keluarga dan merelakan kenyataan pahit bahwa ia seorang tanpa kamar. Karena kamar-kamar telah terisi penuh oleh kakak-kakaknya yang sudah lebih dulu beranak-pinak. Bersyukur beberapa kakakmu ada yang sudah punya kediaman sendiri di kota tempat rumah besar orangtuamu.

Karena ia seorang gadis, walaupun tanpa kamar, ia berhasil tidur bermalam-malam dengan tertutup dengan cara nggak disangka-sangka. Ada sebuah gudang baju yang sudi menampungnya.

Akhirnya, terputuskan membangun kamar imaji sendiri.

Karpet!

1 comment:

Rini 'uciL' Ariani said...

Ampun... gw baru baca nih... hehehe... semoga cepat terwujud ma kamar impian lo....
bukan cuma kamar... lu juga kudu bangun rumah ungu nih kayaknya... hehehe