seorang perempuan berpenampilan a la mita the virgin versi memakai rok dgn sepatu kets-nya, berpose dgn kamera handphone teman-nya, tertawa menyipit di balik kacamata perseginya riuh, lalu ke kanan lebih sedikit, di sebuah meja dua kursi yang menyandar pada kaca, sepasang paruh baya yang mesra dgn gadget masing-masing, sang pria dgn smartphone-nya, dan sang wanita dgn macbook-nya, dan iseng kuintip dari belakang punggungnya, sibuk sekali ia memposting di blog pribadinya.
Mataku berpendar tepat di samping tempatku duduk, hanya terpisah sebilah kaca sebening kejujuran, seorang pria dgn rambut 'jarang-jarang', menopang sepasang tangannya, tampak serius sekali menyimak lawan bicaranya, seorang pria yang juga berambut 'jarang', hehe, bedanya, yang kedua berkacamata tebal dan bercelana kotak-kotak selutut. Cangkir kopi pri pertama nyaris kosong, tapi sepertinya obrolan mereka hanya tuhan dan mereka saja yang tahu kapan akan berakhir. Hahaha
bosan dengan sepasang pria berambut jarang, mataku menerawang lebih jauh, kali ini seorang ibu masa kini yang kebapak-bapakan, bergerombol dgn sekawanan pria dan seorang gadis remaja tanggung berjaket, sang ibu dgn bercelana pendek, dan asap rokok tak hentinya mengepul melewati jemarinya. Fuhh..
Dan, tepat di depan kepalaku yang terbungkus pasmina hitam, seorang mahasiswa tingkat akhir yang akan menyelesaikan beberapa revisi tugas akhirnya di bawah atap kafe ini, tapi sepertinya ia terlalu bersemangat, dan pulas dengan janji akan terbangun di sepuluh menit pertama. Haha semangat ya temanku!
Inilah suatu malam di bawah langit tanpa bintang, langit Jakarta :")