Siapa sih yang gak pernah dengar kata Raja Ampat?
Hampir semua tahu kalau Raja Ampat itu tempat asyik dan menarik banget untuk dikunjungi. Setuju gak?
Siapa yang gak kepingin untuk mencoba menghayati alam langsung ke sana?
Hm.. membayangkannya aja pasti seru..
Raja Ampat adalah surga bagi kekayaan alam yang mempesona, terutama biota lautnya. Sekitar 75% karang dunia ada di sana. Karena itu tak heran kalau Kepulauan Raja Ampat sangat berpotensi untuk dijadikan objek wisata, terutama wisata penyelaman.
Menurut berbagai sumber, merupakan salah satu dari 10 perairan terbaik untuk diving site di seluruh dunia. Bahkan, mungkin juga diakui sebagai nomor satu untuk kelengkapan flora dan fauna bawah airnya hingga saat ini. Wow! Subhanallah..
Berbagai flora dan fauna endemik Papua hidup di sana, yang artinya belum tentu ada di belahan bumi yang lain. Berbagai jenis ikan, karang, koral, flora langka, dan biota laut lainnya. Kekayaan alam yang sungguh gak ternilai harganya. Sepatutnya kita berkontribusi untuk menjaga dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.
Kekayaan itu tak sebatas kekayaan alam saja, tapi juga meliputi kekayaan budaya dan masyarakatnya. Beruntung kita sebagai bangsa Indonesia sangat banyak kekayaan budayanya. Salah satunya yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan dunia adalah Batik.
Nah, gimana ya kalau kekayaan-kekayaan tersebut dikolaborasikan satu sama lain?
Yup, kali ini, untuk pertama kalinya, aku mencoba untuk mendesain sebuah batik. Batik khas Raja Ampat.!
Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta |
Tak banyak yang tahu gimana sih ceritera atau legenda dibalik dari nama Raja Ampat itu sendiri. Nah dari situ, aku mencoba mengangkat ini menjadi filosofi karya batik perdanaku kali ini. Banyak versi mengenai asal-usul Raja Ampat. Salah satunya bercerita bahwa zaman dahulu kalaaaa,,
ada seorang wanita yang membawa 7 telur, yang mana 4 telur tersebut berubah menjadi 4 orang raja yang berkuasa di empat wilayah, yaitu Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta. Sedangkan konon 3 telur yang lainnya berubah menjadi hantu. Hm,,
Dari situlah tercipta nama Empat Raja, atau Raja Ampat.
Flora Pink Khas: Kekayaan Bawah Laut Raja Ampat. |
Dalam desain tersebut menggambarkan telur-telur yang konon menjadi asal-usul kata Raja Ampat, dengan berhiaskan motif khas Papua. Gambar ikan menggambarkan bahwa di tempat tersebut kaya akan fauna endemik Papua. Sedangkan gambar flora laut pink, mewakili endemik flora yang mempesona yang memperindah kekayaan bawah laut Raja Ampat.
Warna biru dipilih untuk mewakili keindahan Raja Ampat yang sejuk dan damai, sedangkan warna pink tadi adalah keindahan flora bawah lautnya.
Diharapkan karya batik ini bisa membawa suasana cerah dan ceria, menjadi alternatif lain dari Batik Papua yang telah ada.
Wish we luck! (:
-Karpet Ungu
Desain Batik Legenda Raja Ampat |
Aplikasi Desain Batik pada Dress |
No comments:
Post a Comment