Bismillahirrohmanirrohiim..
Alhamdulillah atas nikmat iman yang Allah berikan. dan nikmat kesempatan untuk sedikit meneguk ilmu-Nya yang Maha Luas. Salah satunya dengan belajar kepada Guru kita, Dr. Amir Faishol Fath.
Banyak banget yang belum saya pahami, lalu saya menuliskannya sedikit disini agar saya ingat, atau mungkin kamu baca, agar kita bisa sama-sama saling mengingatkan.
Iya, kamu.. :)
Pastinya bisa dibilang kita beruntung ya, menjadi satu dari milyaran manusia yang terlahir dari ibu-ayah muslim. Senang? iya. Lalu masa cukup sampe disitu?
Udah muslim ini, aman lah ya gak perlu belajar apapun lagi tentang Islam.
Jiah gitu.
Nah, namanya baru belajar, suka WOW kalau dikasih tahu ilmu atau pengetahuan yang baru.
Mungkin gak benar-benar baru. Tapi tetap saja merasa tertampar.
Yakin udah benar secara AKIDAH?
Guru kita, Ustad Amir, menjelaskan SEORANG MUSLIM HARUS BENAR SECARA AKIDAH.
Duh, saya kan udah sholat 5 waktu tiap hari, nggak cukup nih, Ustad? :D
Jadi gini,
Akidah itu artinya kokoh, kuat, erat. Akidah itu keyakinan yang kuat akan sesuatu. Dalam hal ini, keyakinan kita kepada Allah. Akidah yang benar merupakan pondasi iman.
Ibarat rumah nih, kalau pondasinya gak kokoh, kira-kira mau gak kita tinggal dlm rumah tersebut?
Bisa aja kapan-kapan rumahnya miring tanpa kita tahu, kita pasti gak merasa aman.
Sama, kalau akidah kita gak kukuh juga, yakin hidup kita akan aman?
Ada caranya biar kita bisa berakidah secara benar. APA SAJA?
Da akumah apaa,, cuma manusia biasa. Syukur2 bisa makan 3x sehari, tidur cukup, kerja nyaman. Udah atuh.
Hmm -___-
Masih ingat Firman Allah pada Surah Al 'Alaq: 1 ?
Ituloh,, yang berbunyi "BACALAH dengan nama Tuhanmu yang menciptakan"
Nah, Allah nyuruh kita "Baca" biar kita paham.
IMAN SEBAGAI KOMITMEN KEHAMBAAN KITA SAMA ALLAH.
Kenapa harus paham?
Ibarat kata di sebuah peusahaan, mana yang gajinya lebih besar, orang yang lebih paham sama perusahaan itu atau orang yang kurang paham?
Direktur atau staff biasa?
Karena direktur lebih PAHAM daripada staffnya. otomatis gaji dia lebih besar.
Nah, makanya PEMAHAMAN ITU LEBIH MAHAL DARIPADA AMAL (PERBUATAN).
Pahami, kita ada di sini ya sebagai hamba Allah. Artinya SIAP IKUT ATURAN ALLAH. Bukan aturan yang lain. Siap?
Ugh, jadi ngga enak nih. Tunggu atuh Ustad, Saya mah siapa euy.. orang biasa. Takut saya mah sama si Bos, kalau Bos nyuruh saya buka jilbab, atau pakai atribut Natal, ya emang aturan dari sononya, gimana lagi..
daripada saya dipecat, cari kerja susah, Ustad...
Model begini, artinya belum YAKIN sama Allah.
Belum PAHAM kalau kita menghamba cuma kepada Allah.
Takut cuma kepada Allah.
Allah Maha Kaya, masa iya sih kita nggak dikasih rejeki?
PAHAM kalau Islam itu...
ibarat perusahaan, Islam itu ada Visi Misinya, ada buku panduannya, ada mentor, dan juga ada jobdesknya.
Apa aja?
Visi
Visi Allah ketika menciptakan langit dan bumi adalah
"LAILLAHA ILLALLAHU MUHAMMADARRASULULLAAH"
Bahwa nggak ada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah.
Misi
Misi Islam, tentu saja adalah 5 Rukun Islam, 6 Rukun Iman, dan Ihsan (tingkat misi tertinggi, ihsan yaitu merasa dilihat oleh Allah)
Buku Panduan
Buku panduan kita tentu saja Al Qur'an
Mentor
Siapa mentor kita? Rasulullah SAW
Jobdesk
Jobdesk kita sebagai muslim dibahas dalam kitab-kitab Fiqih, dari mulai aturan tentang Thaharoh / bersuci, hingga mengurus masalah negara.
Allah menurunkan Islam dalam bentuk Dalil atau Teks. Teks tersebut berupa AlQur'an dan Hadits.
Nah, tidak serta-merta umat seperti kita-kita ini paham akan AlQur'an dan hadits, alhamdulillahnya para ulama menyajikannya secara ilmiah dalil tersebut menjadi PERINTAH dan LARANGAN.
Perintah berupa WAJIB, SUNNAH, dan MUBAH. Sedangkan larangan berupa HARAM, dan MAKRUH.
Disitulah pentingnya peran para ulama, yang semoga dirahmati Allah, karena jasanya yang besar kepada kita umat Islam, sehingga Islam sampai di tangan kita menjadi lebih mudah dipahami.
Manusia sebagai Khalifah
Seperti yang disebutkan dalan Qur'an Suraah Al Baqarah:30. Ketika manusia dapat memaksimalkan semua potensi yang dimilikinya, untuk kebaikan umat, karena Allah saja. Ini adalah hakikat keududkan manusia tertinggi. Mengatur bumi.
Manusia seperti Binatang Ternak
Dalam Al Furqon:44,
"Atau, apakah engkau mengira bahwa kebanyakan manusia itu mendengar atau memahami? Mereka itu seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat jalannya"
Tipe manusia yang cuma sibuk untuk makan, cari makan (kerja), tidur, dan berkembangbiak.
Lupa akan komitmennya terhadap Sang Pencipta.
Manusia seperti Anjing
Di Surah Al A'raf : 176, perumpamaan manusia yang cenderung kepada dunia dan mengikuti keinginannya, seumpama seekor anjing. Anjing ketika kamu halau menjulurkan lidah, ketika kamu biarkan juga ia tetap menjulurkan lidahnya. Ibarat manusia, suka menjilat, merendahkan dirinya demi harta duniawi.
Manusia seperti Keledai
Dalam Surah Al Jumu'ah:5, orang-orang yang tidak mengamalkan seperti seekor keledai yang membawa buku-buku tebal. Sudah ada panduan, tapi manusia nggak memakainya sebagai panduan.
Panduan dalam hal ini Qur'an dan hadits.
Ibarat rumah nih, kalau pondasinya gak kokoh, kira-kira mau gak kita tinggal dlm rumah tersebut?
Bisa aja kapan-kapan rumahnya miring tanpa kita tahu, kita pasti gak merasa aman.
Sama, kalau akidah kita gak kukuh juga, yakin hidup kita akan aman?
Ada caranya biar kita bisa berakidah secara benar. APA SAJA?
PAHAM
Yak, pertama-tama pahami dulu. Pahami KOMITMEN kita kepada Allah apa sih?Da akumah apaa,, cuma manusia biasa. Syukur2 bisa makan 3x sehari, tidur cukup, kerja nyaman. Udah atuh.
Hmm -___-
Masih ingat Firman Allah pada Surah Al 'Alaq: 1 ?
Ituloh,, yang berbunyi "BACALAH dengan nama Tuhanmu yang menciptakan"
Nah, Allah nyuruh kita "Baca" biar kita paham.
IMAN SEBAGAI KOMITMEN KEHAMBAAN KITA SAMA ALLAH.
Kenapa harus paham?
Ibarat kata di sebuah peusahaan, mana yang gajinya lebih besar, orang yang lebih paham sama perusahaan itu atau orang yang kurang paham?
Direktur atau staff biasa?
Karena direktur lebih PAHAM daripada staffnya. otomatis gaji dia lebih besar.
Nah, makanya PEMAHAMAN ITU LEBIH MAHAL DARIPADA AMAL (PERBUATAN).
Pahami, kita ada di sini ya sebagai hamba Allah. Artinya SIAP IKUT ATURAN ALLAH. Bukan aturan yang lain. Siap?
Ugh, jadi ngga enak nih. Tunggu atuh Ustad, Saya mah siapa euy.. orang biasa. Takut saya mah sama si Bos, kalau Bos nyuruh saya buka jilbab, atau pakai atribut Natal, ya emang aturan dari sononya, gimana lagi..
daripada saya dipecat, cari kerja susah, Ustad...
Model begini, artinya belum YAKIN sama Allah.
Belum PAHAM kalau kita menghamba cuma kepada Allah.
Takut cuma kepada Allah.
Allah Maha Kaya, masa iya sih kita nggak dikasih rejeki?
PAHAM kalau Islam itu...
ibarat perusahaan, Islam itu ada Visi Misinya, ada buku panduannya, ada mentor, dan juga ada jobdesknya.
Apa aja?
Visi
Visi Allah ketika menciptakan langit dan bumi adalah
"LAILLAHA ILLALLAHU MUHAMMADARRASULULLAAH"
Bahwa nggak ada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah.
Misi
Misi Islam, tentu saja adalah 5 Rukun Islam, 6 Rukun Iman, dan Ihsan (tingkat misi tertinggi, ihsan yaitu merasa dilihat oleh Allah)
Buku Panduan
Buku panduan kita tentu saja Al Qur'an
Mentor
Siapa mentor kita? Rasulullah SAW
Jobdesk
Jobdesk kita sebagai muslim dibahas dalam kitab-kitab Fiqih, dari mulai aturan tentang Thaharoh / bersuci, hingga mengurus masalah negara.
Allah menurunkan Islam dalam bentuk Dalil atau Teks. Teks tersebut berupa AlQur'an dan Hadits.
Nah, tidak serta-merta umat seperti kita-kita ini paham akan AlQur'an dan hadits, alhamdulillahnya para ulama menyajikannya secara ilmiah dalil tersebut menjadi PERINTAH dan LARANGAN.
Perintah berupa WAJIB, SUNNAH, dan MUBAH. Sedangkan larangan berupa HARAM, dan MAKRUH.
Disitulah pentingnya peran para ulama, yang semoga dirahmati Allah, karena jasanya yang besar kepada kita umat Islam, sehingga Islam sampai di tangan kita menjadi lebih mudah dipahami.
HAKIKAT MANUSIA
Manusia sebagai KhalifahSeperti yang disebutkan dalan Qur'an Suraah Al Baqarah:30. Ketika manusia dapat memaksimalkan semua potensi yang dimilikinya, untuk kebaikan umat, karena Allah saja. Ini adalah hakikat keududkan manusia tertinggi. Mengatur bumi.
Manusia seperti Binatang Ternak
Dalam Al Furqon:44,
"Atau, apakah engkau mengira bahwa kebanyakan manusia itu mendengar atau memahami? Mereka itu seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat jalannya"
Tipe manusia yang cuma sibuk untuk makan, cari makan (kerja), tidur, dan berkembangbiak.
Lupa akan komitmennya terhadap Sang Pencipta.
Manusia seperti Anjing
Di Surah Al A'raf : 176, perumpamaan manusia yang cenderung kepada dunia dan mengikuti keinginannya, seumpama seekor anjing. Anjing ketika kamu halau menjulurkan lidah, ketika kamu biarkan juga ia tetap menjulurkan lidahnya. Ibarat manusia, suka menjilat, merendahkan dirinya demi harta duniawi.
Manusia seperti Keledai
Dalam Surah Al Jumu'ah:5, orang-orang yang tidak mengamalkan seperti seekor keledai yang membawa buku-buku tebal. Sudah ada panduan, tapi manusia nggak memakainya sebagai panduan.
Panduan dalam hal ini Qur'an dan hadits.
Manusia menjadi Laba-laba
Dalam Al Ankabut: 4, manusia diumpakan seperti laba-laba.
Coba kita ingat-ingat sarang laba-laba, sarang laba-laba ini cukup kuat dan lengket saat mengikat mangsa laba-laba. Tapi bayangkan ketika seekor gajah, yang nyangkut pada sarang laba-laba tersebut. Apakah masih cukup kuat dan lengket juga?
Robek iya, hehe
Seperti itulah perumpaan manusia yang hidup tanpa panduan, merasa aman. Merasa hidupnya baik-baik saja, tapi nyatanya, menghancurkan dirinya sendiri.
Dalam Al Ankabut: 4, manusia diumpakan seperti laba-laba.
Coba kita ingat-ingat sarang laba-laba, sarang laba-laba ini cukup kuat dan lengket saat mengikat mangsa laba-laba. Tapi bayangkan ketika seekor gajah, yang nyangkut pada sarang laba-laba tersebut. Apakah masih cukup kuat dan lengket juga?
Robek iya, hehe
Seperti itulah perumpaan manusia yang hidup tanpa panduan, merasa aman. Merasa hidupnya baik-baik saja, tapi nyatanya, menghancurkan dirinya sendiri.
No comments:
Post a Comment