Home

Tuesday, December 3, 2013

Rahasia Seperempat Abad




Aku adalah anak kesembilan dari duabelas bersaudara. Dengan ayah dan ibu yang sama-sama bekerja, cukup terbayang ya bagaimana repotnya kedua orangtuaku, merawat dan mengasuh kami semua saat kami masih kanak-kanak. Setiap orang pasti berdecak “wow” saat mereka bertanya jumlah saudaraku. Mereka tidak habis pikir, di tahun 2013 ternyata masih ada keluarga besar seperti kami dengan selusin bersaudara. Beruntungnya, kami lahir dari seorang ibu yang tangguh dan ayah yang cerdas.





Tidak banyak orang yang tahu, selain kedua orangtua kami, ada sosok yang tak kalah penting juga bagi kami, yaitu Entang, seorang ibu paruh baya yang sudah mengabdi kepada keluarga kami selama 25 tahun. Yup, seperempat abad!

Entang hadir membantu Mimi, ibuku, sejak aku belum ada di dunia ini, hampir seperempat abad yang lalu. Saat itu Entang adalah asisten rumah tangga tetangga kami. Entang datang membantu rumah kami setelah pekerjaan dari rumah tetangga sudah selesai. Saat aku belum lahir, tentu saja saudara-saudaraku masih berdelapan dan masih kecil-kecil. Namun beberapa tahun berlalu, akhirnya Entang memutuskan hanya bekerja pada keluarga kami. Entang adalah pengasuhku sejak bayi. Kurang lebih, ia adalah ibu kedua bagiku.

Ada satu pertanyaan yang kusimpan selama bertahun-tahun pada Mimi. Bagaimana caranya sampai Entang bisa betah mengabdi di keluarga ini selama puluhan tahun? Bahkan dengan segala kenakalan kami berselusin? Karena kulihat di sekitar tetanggaku, asisten rumah tangga mereka paling lama bertahan cuma 2-3 tahun saja. Apa rahasianya?

Kupikir bukan soal uang, karena keluarga kami bukan dari kalangan berada. Ibuku pedagang dan ayah adalah penjahit rumahan, yang hanya mempunyai penghasilan perhari, bukan perbulan. Jelas Entang bukan digaji bulanan, bukan? Jadi, apa rahasianya?

Akhirnya, tepat beberapa hari yang lalu, kudapatkan jawabannya langsung dari Mimi.

“Penuhi kebutuhan primernya, yaitu kemerdekaan baginya.” Jawab Mimi bijak. Aku menggaruk-garukkan kepala yang tak gatal, lalu lanjut beliau,
Berikan kemerdekaan bagi orang-orang yang berada di dekat kita. Termasuk asisten rumah tangga sekalipun. Contohnya, Entang silakan makan kalau lapar, tidak perlu menunggu keluarga Mimi, silakan makan dan minum makanan, obat, atau apapun yang dibutuhkan, tidak perlu sungkan, bebas saja, tidak perlu bilang ke Mimi. Mimi bebaskan saja, selagi itu baik. Dan jangan pernah menasihati oranglain di depan umum. Sekalipun pekerjaan Entang salah, Mimi tidak pernah marah dan menasihati Entang di depan umum. Sama-sama saling menjaga perasaan saja. Kalau kita menjaga orang lain, orang lainpun akan menjaga kita. Tidak ada rahasia khusus.” Mimi tertawa lebar saat melihat mulutku berseloroh “Ohh,,”

Inspirasi sederhana, senilai seperempat abad pengabdian!

klik link ini, untuk membaca di inspirasi.co :
Diskusi : Rahasia Seperempat Abad - Inspirasi.co


No comments: