Contohnya, karena benda bawaan saya banyak, maka saya berusaha simpel dengan selalu memakai ransel. Di dalam ransel pun dipilah-pilah lg dengan kantong atau plastik, agar SIMPEL dan nggak ribet.
Lalu urusan kenyamanan, karena saya seorang pejalan kaki sejati, alhamdulillah dikarunia Allah skill berjalan dengan cepat. Agar SIMPEL, saya menyiasatinya untuk selalu memakai bawahan rok. Biar apa? Biar gampang bergerak bebas. :D
Termasuk dalam mengatasi rasa takut. Pengennya, takutpun sesimpel-simpelnya. Sebagai manusia biasa, banyak hal yang saya takuti, terutama hewan. The most mah tikus, selebihnya lumayan takut anjing dan KUDA!
Hihihi, makanya nggak pernah sekalipun membayangkan akan naik kuda apalagi berkuda!
Tapi suatu hari akhirnya dihadapkan pada kesempatan buat berkenalan dan berlatih kuda. Qadarullah.
Bersama teman-teman Muslimah Academy, pagi itu kami antusias sekali menuju Eco Pesantren, Darus Sunnah milik Aa Gym. Gimana nggak antusias, setelah semalam kita diajak tasyakur diri, pagi itu kita akan berolahraga berkuda! Wiihh,, kedengarannya keren,, Ups tunggu dulu ya.
Photo credit: hidayatullah.com |
Pelatih dan Pekuda harus sama-sama sabar |
"Zaheeb, ayo belok!!" |
"Ini mana kanan, mana kiri, Ustad??" |
Salah satu dari banyak hal yang kusuka dari Pesantren Aa adalah bersih!
Termasuk ketika kita sampai di area kandang kuda, beda sekali saat kita ke peternakan sapi di jogja dulu. Kandang kuda disini bersih dan nyaris tidak berbau! Ini karena setiap kali kuda membuang kotoran, langsung dibersihkan oleh santri yang bertugas. Jadi, kekhawatiran akan "kotor" sirna.
Tinggal ketakutan yang lain. Hehe
Kenapa takut kuda?
Kuda itu besar, bisa menendang, tapi saya nggak bisa bilang "JANGAN" ke dia. Mungkin itu alasan yang tepatnya ya. Hihi
Sebelum semuanya terjadi, kami lebih dulu mendengarkan instruksi dari para instruktur. Bagaimana sih tips trik berkuda.
YANG PALING PENTING LAGI-LAGI LURUSKAN NIAT KITA DALAM BERKUDA.
Ustad mengingatkan, pastikan niat kita hanya karena Allah, mentaati perintahNya, melalui Rasulullah, untuk berlatih berkuda. HIKMAH apa sih yang terkadung dalam berkuda?
Ternyata olahraga berkuda bukan hanya olahraga yang melibatkan fisik, tapi juga hati. Ceilaa..
Tapi ini serius. Teh Ghaida Tsuraya, bahkan sebelumnya mewanti kami, bahwa olahraga kuda itu pertama harus nyambung dulu dzikir kita, biar bisa komunikasi dengan kuda. Hati ke hati. Konon, kuda tahu isi hati kita. Kalau kita ragu, ia juga akan segan dan tidak patuh. Tapi kalau kita mantap dan yakin, maka kuda akan bisa kita taklukkan.
Deg-deg. Masalahnya saya ragu dan saya takut. Kelarrr.
Kuda harus kenal dulu siapa kita. Minimal dari "aroma" kita. Karena itu sebelum menaikinya, kita PDKT dulu atau istilah kerennya grooming. Seperti memberi kuda makan dengan tangan kita. Pakde, masalahnya saya salah. Ternyata saya bukan takut ditendang kuda, saya takut digigit.. Ugh.
Apalagi saat Aa pelatih, Ustad Ganjar bilang, resiko berkuda itu ada 3:
DIGIGIT
KETENDANG
KELEMPAR
Sedaaaaappp...
Saya mendapat kesempatan berkenalan dengan Sanjah, kuda jantan yang bersih dan gagah, milik Teh Ghaida Tsuraya. Teh Ghaida cerita, sewaktu latihan, pernah kelempar dan rasanya SAKIT BANGET. Noted :"(
YANG PALING PENTING LAGI-LAGI LURUSKAN NIAT KITA DALAM BERKUDA.
Ustad mengingatkan, pastikan niat kita hanya karena Allah, mentaati perintahNya, melalui Rasulullah, untuk berlatih berkuda. HIKMAH apa sih yang terkadung dalam berkuda?
Ternyata olahraga berkuda bukan hanya olahraga yang melibatkan fisik, tapi juga hati. Ceilaa..
Tapi ini serius. Teh Ghaida Tsuraya, bahkan sebelumnya mewanti kami, bahwa olahraga kuda itu pertama harus nyambung dulu dzikir kita, biar bisa komunikasi dengan kuda. Hati ke hati. Konon, kuda tahu isi hati kita. Kalau kita ragu, ia juga akan segan dan tidak patuh. Tapi kalau kita mantap dan yakin, maka kuda akan bisa kita taklukkan.
Deg-deg. Masalahnya saya ragu dan saya takut. Kelarrr.
Kuda harus kenal dulu siapa kita. Minimal dari "aroma" kita. Karena itu sebelum menaikinya, kita PDKT dulu atau istilah kerennya grooming. Seperti memberi kuda makan dengan tangan kita. Pakde, masalahnya saya salah. Ternyata saya bukan takut ditendang kuda, saya takut digigit.. Ugh.
Apalagi saat Aa pelatih, Ustad Ganjar bilang, resiko berkuda itu ada 3:
DIGIGIT
KETENDANG
KELEMPAR
Sedaaaaappp...
Saya mendapat kesempatan berkenalan dengan Sanjah, kuda jantan yang bersih dan gagah, milik Teh Ghaida Tsuraya. Teh Ghaida cerita, sewaktu latihan, pernah kelempar dan rasanya SAKIT BANGET. Noted :"(
Kata Ustad, kuda itu umurnya terbagi 3. saat pagi, ia seperti anak usia 3tahun, jadi perlakukan ia seperti anak-anak. Hari menjelang siang, ia seperti manusia berusia 30tahunan, perlakukan ia dengan tegas. Sore beda lagi usianya. *Noted lagi..
Gimana caranya memperlakukan kuda seperti anak 3 tahun, dengan kepala SEBESAR ITU? dan gigi sebasah itu?
:"(
Tetap mencoba tegar dan setia. #Eh
Tiba juga giliran saya berkuda dengan Sanjah.
Dua kali saya gagal menuntun Sanjah. Saya belum bisa menguasai diri. Sanjah tahu saya ragu dan takut, jadi dia iseng dan agresif. Masyaa Allah, benar, saya DIGIGIT!
Alhamdulillah sakit cuma semenit karena hanya sedikit yang kegigit Sanjah :"(
Tapi cukup memukul mental yang sudah susah payah kukumpulkan.
Akhirnya, saya menunggu sambil memupuk keberanian lagi, mencoba mengabaikan dagdigdug di dada. Lalu, ketiga kalinya saya menuntut Sanjah.
Dalam hati, saya sudah pasrah sama Allah, kalau kali ini saya harus digigit lagi ataupun ditendang, itu urusan Allah saja, yang penting saya mau mencoba. Masya Allah, akhirnya saya berani menuntut Sanjah dua putaran. Lalu,
"Teteeeh,, punten ya, kenalannya sama Sanjah, tapi naiknya sama Zaheeb aja yaa..."
kata Ustad Ganjar, memotong kebersaamku dengan Sanjah dengan mendadak.
"A,, itu saya udah kenalan sama Sanjah susaaah,, berarti saya harus kenalan lagi sama Zaheeb??"
Mau nangis rasanya. hihi
Akhirnya Ustad memberikan tali pelana Zaheeb kepada saya. Subhanallah, dagdigdug yang tadi ketika menuntun Sanjah langsung hilang ketika menuntut Zaheeb. Mungkin benar inilah olahrga hati. Kita bisa berkomunikasi dengan kuda lewat dzikir kita.
Sayapun berhasil naik Zaheeb dan susah payah mengarahkannya berjalan dengan zigzag.
Untuk level yang takut kuda, saya cukup senang dan puas. Dan, penasaran untuk mencoba lagi!
Zaheeb meronta |
Banyak banget hikmah dari mencoba berkuda ini, terlebih untuk si sok-penakut sama kuda kayak saya. Hikmah terbesarnya adalah apapun itu, kita harus YAKIN Allah saja sebaik-baik penolong dan tempat berlindung.
Semoga Allah panggilkan di lain kesempatan, dengan niat dan keadaan yang jauh lebih baik. Aamiin.
Bersama Si Cool Zaheeb, Kuda milik A Ghazi |
No comments:
Post a Comment