Alhamdulillah, salah satu bentuk syukur saya akan karunia yang Allah berikan adalah dengan mengajar. Memang, ilmu saya akan desain grafis masihlah sangat sangat sedikit. Tetapi sesuatu yang sedikit, ketika dibagi, tetap saja beraroma "segar". Karena ilmu, haruslah mengalir. Sama seperti air, ketika ia "diam", maka ia akan rusak.
Yak, Allah takdirkan saya bisa mengajar komputer grafis di sebuah lembaga pelatihan milik pemerintah DKI Jakarta. Mengajar tenaga usia produktif yang masih belum bekerja. Masya Allah, sebuah kesempatan yang membuat saya bersemangat.
Mengajar dengan anak-anak didik yang usianya nggak jauh dari saya, bahkan beberapa jauh lebih tua daripada saya, membuat saya merasa ini bukanlah "bekerja" seperti yang Saya bayangkan kala itu. Ini lebih tepatnya, saya belajar, saya bermain, saya berteman dengan mereka tapi dibayar!
Maka nikmat Tuhanmu yang mana lagikah yang kamu dustakan, Cil?
Saya dan teman-teman di kelas, selalu menunggu pagi dengan antusias. Setiiap pagi artinya kita akan belajar hal baru. Alhamdulillah dikaruniai anak-anak yang aktif dan bersemangat. Seantusias itu, bahkan chat group kami di Whatsapp selalu penuh bahkan sebelum saya tiba di rumah ketika pulang mengajar. Rata-rata mereka belum mengenal software desain grafis sama sekali sebelumnya.
Kita semua mulai lagi dari O. Tapi karena semangat mereka, ini bukanlah penghalang.
Belajar mengenal desain menjadi lebih seru, asyik, dan menarik!
Saya selalu membuat kebiasaan di kelas. Kebiasaan menekankan intonasi atau kata-kata yang khas. Di kelas terakhir, kata yang sering saya tekankan adalah "TANDAIN". Kata yang selalu saya gunakan saat ada siswa yang badung atau pura-pura badung.
Misal ketika saya memberikan PR, ada siswa yang lupa atau tidak sengaja tidak mengumpulkan PR yang saya beri. Maka saya katakan, "yang nggak ngumpulin PR, TANDAIN".
"Yang tadi terlambat, TANDAIN"
"Dimas, Haitami, besok menghadap saya. TANDAIN"
Begitu berulang sampai menjadi warna tersendiri bagi anak-anak. Bahwa ketika mereka mealukan sesuatu yang 'mencurigakan', hati-hati mereka takut ditandain. Hihi
Sampai-sampai saat mengumpulkan tugas upload karya pun, caption mereka,
"Upload karya ah, biar nggak ditandain"
Masya Allah, alhamdulillah kalau komunikasi yang saya lakukan berhasil dan mengena pada bahasa kalbu mereka. :p
Kini, mereka sudah selesai latihan. Kata TANDAIN masih melekat, hingga mereka membuat projek bersama bernama "TANDAIN Project". Sebuah wadah mereka mengaplikasikan ilmu yang sudah mereka dapat di kelas, dengan level yang lebih luas, yaitu menerima jasa desain dari masyarakat.
NB. Bahkan saat pose barengpun tetap pose "TANDAIN" :D
Barakallaah.. alhamdulillaah.
Terimakasih ya Allah atas segala nikmat dariMu.
No comments:
Post a Comment