Home

Friday, August 24, 2012

telephone

my phone, when you leava me here, the snow and the tears falls. lol

Seharusnya, judul asli dari postingan ini adalah handphone. Tapi kok rasanya aku nggak tega buat menuliskan kata handphone, aku masih membaui aroma menyedihkan saat aku menuliskan kata 'handphone'. Karena itu, akhirnya kuperhalus dengan telepon.

Akhir januari tahun ini bisa jadi akan aku ingat di sepanjang waktu yang kuluangkan untuk melamunkan hal-hal tidak penting, contohnya seperti mengingat kejadian naas saat aku kehilangan handphone-ku tersayang. Haha, tolong jangan protes dulu karena nada tulisan yang akan aku buat ini agak mengalami dramatisasi demi tercapainya kesan menarik. -_-

Handphone-ku yang kubeli dengan susah payah, dengan keringat seorang mahasiswi luntang-luntung sepertiku, prestasi besar aku memilikinya. Sayang, hanya empat bulan ia berjasa menyertai kehidupanku yang tidak datar. Terlebih, ia pergi saat aku bawa tugas negara: penelitian Tugas Akhirku.

Keraton Kanoman, salah satu keraton bersejarah di Kota Cirebon, hari itu sangat terik memayungi kepalaku. Aku memang asli Cirebon, tapi percaya nggak, itu kali pertamanya aku masuk keraton yang didirikan kedua, setelah Keraton Kasepuhan tersebut. Bukan hal yang bagus memang.

Alasanku ke sana, siang itu pun cukup penting, yaitu kepentingan penelitian Tugas Akhir-ku yang mengangkat tema wisata budaya Cirebon. Ok, belum sempat aku hunting ilmu dengan lahap, terjadilah peristiwa aku kehilangan benda pintar itu. Kejadiannya sangat lambat sampai-sampai aku nggak berhasil mengingatnya. Loh.

Yak, handphone-ku jatuh tanpa aku sadari, saat aku berusaha napak tilas dan menganalisa, siapa tahu, handphone-ku kembali, takdir berkata ia nggak akan kembali. Dengan menyesal dan hati yang dilapang-lapangkan, tanpa melanjutkan penelitian pentingku, aku pulang dengan suasana hati yang kurang bagus.


telephone

Sejak itu, aku nggak pernah benar-benar merasa punya handphone. Hidupku lumayan berubah drastis, karena seluruh kontak dan memory hilang. Relasi dan teman-teman hilang, woro-woro di media sosial nggak begitu banyak membantu. Ganti handphone sudah pasti, tapi lima kali gonta-ganti karena beberapa secara misterius rusak, dan sisanya eror. Sebelas duabelas ya. Sampai sekarang, sepertinya aku belum menemukan lagi jodoh handphone-ku...


Karpet!!

4 comments:

revy said...

nice teh :) pengen ketawa asli. Bukan ngetawain kehilangannya, tp krn tulisannya yg asyik ^^

Ramcil said...

syukurlah, seenggaknya, kehilanganku masih menyisakan hikmahnya sekarang, yaitu membuat anak orang ketawa :"D

Unknown said...

semoga cepet ketemu dgn jodoh handphone yang baluu ya tamaaa....

Ramcil said...

amiin ya rabb,, hehe smoga ya tetayyy :D