Home

Friday, December 25, 2015

CURAHAN HATI JOMBLO CALON IBU

Bismillahirrohmanirrohiim..

Saya adalah satu di antara jutaan wanita yang menginginkan kesuksesan dalam pendidikan dan juga dalam karir / pekerjaan. Belasan tahun saya mengenyam bangku pendidikan formal. Belajar ini itu. Lalu berharap bisa berkarir dengan "layak". Setiap hari disibukkan dengan tumpukkan pekerjaan untuk mengejar arti kata "sukses" ITU. Arti kata sukses yang sama seperti orang-orang kebanyakan, karir lancar, finansial berkecukupan.

Tahukah saya

Selama belasan tahun menuntut ilmu, ternyata bahkan tidak ada satu bidang ilmupun yang saya pelajari untuk pekerjaan "tetap" saya sebagai wanita kelak. Pekerjaan yang mungkin banyak orang menganggap itu seperti akan menenteng sebuah koper, tinggal angkat, selesai, tanpa perlu persiapan juga BISA.

Pekerjaan apa?

Menjadi seorang IBU, tentu saja.


Photo credit by pinimg.com
Saya tertegun, selama ini tidak satupun di sekolah saya diajarkan bagaimana cara "memberi ASI", "mengganti popok", memasak bubur bayi, menasihati anak usia remaja, dan hal-hal SEPERTI ITU. Kalaupun ada, porsinya sedikit sekali.

Saya lebih banyak diajarkan bagaimana menghitung kecepatan pantul bola basket, mengukur kedalaman air, atau merumuskan masalah.

Alih-alih seharusnya saya belajar menghitung kecepatan datangnya jodoh,
mengukur kedalaman komitmen seseorang,
atau memecahkan masalah!
#Hehe

Yah, begitulah saya dan jutaan wanita masa kini lainnya.


Lalu kini saya--katakanlah--mahir menjalankan sebuah software komputer misalnya, namun apakah kelak ketika bayi pertama saya lahir, akan langsung saya aplikasikan software ini kepada anak saya?

KAMI SIBUK MENITI KARIR..
Kami sibuk mengejar ITU.



Bahwa wanita setinggi apapun, sehebat apapun, jangan sampai lupa atau meninggalkan tugasnya sebagai seorang ibu.

Banyak ulama hebat terlahir dari ibu yang selalu mendampinginya, mendidik dengan SEUTUHNYA. Contohnya ibunda Imam Syafi'i yang selalu membaca Qur'an di samping Syafi'i kecil. Sejak saat itu Syafi'i kecil cinta sekali dengan bacaan ibunya, cinta dengan AlQur'an.

Nah, akan jadi apa anak saya kalau saya sendiri tidak ada di sampingnya selama 9 jam perhari selama 5 hari penuh? Terlebih misalnya saya punya hobi nonton drama Korea, atau bahkan karaokean??
Lalu saya berharap anak saya jadi anak solih dengan saya seperti ini?
Astaghfirullaah..

Ibu sebagai pusat pendidikan
Karena memang benar adanya bahwa ibu adalah madrasah pertama bagi seorang anak. Bagaimana generasi muda bisa dilihat dari kualitas para ibu mendidik anak-anaknya.

Saking PENTINGNYA TUGAS MENGURUS ANAK, maka seorang wanita diringankan dengan tidak adanya anjuran sholat berjamaah di masjid, wanita tidak diwajibkan sholat jumat seperti kaum lelaki, dan juga TIDAK DIWAJIBKAN MENCARI NAFKAH.

Karena apa?

Semua Allah atur agar memudahkan para ibu untuk menjaga titipan Allah tersebut.


Lalu hening.

*Tamparan untuk diri pribadi
** Banyak sekali kekurangan pada tulisan ini dikarenakan keterbatasan ilmu dan pengetahuan penulis.


Tulisan jaman masih singlelillah, blm tau kapan jodoh datang, dan blm mnjadi seorang ibu. MasyaAllah tabarakallah

Thursday, December 24, 2015

MUHAMMAD MY SOUL


Bismillaahirrahmaannirrahiim..

Alhamdulillah, banyak banget nikmat Allah yang bahkan kita nggak akan sanggup menghitungnya satu-satu. Kita masih bernapas karena Allah, kita masih bisa merasakan lapar karena Allah, kita cantik juga karena kasih sayang Allah. #eh

Termasuk nikmat cinta yang Allah berikan pada kita. Deuh.. cinta pada siapa nih?

Cinta pada seseorang yang sangat Allah kasihi dan muliakan, yaitu kekasih-Nya, Muhammad Rasulullah Sallallahu 'alaihi wassalam. Yak, cinta kita pada Rasulullah.

Masyaa Allah, betapa berbahagianya ketika kita yang belum pernah sama sekali berjumpa dengan Rasulullah, namun begitu rindu dan mencintainya. Ah, betapa guru-guru kita yang juga mencintai Rasulullah, kita lihat dalam kesehariannya, begitu tawadhu, begitu berjuang menjalankan sunnahnya. Ah, indah..

Saya ingin, menjadi salah satu di antara umat yang mencinta dan merindu Rasulullah.


Muhammad my soul


Diri ini banyak sekali noda dan dosa, banyak lalai, masih jauh dari pecinta Rasulullah yang selalu istiqomah menjalankan sunnah-sunnahnya. Astaghfirullah..


Banyak mendengar, orang-orang solih yang mendapat nikmat mimpi bertemu Rasulullah, mimpi berjumpa dengan kekasih hati. Subhanallah, dada ini bergetar rasanya tiap kali mendengar kisah-kisah itu. Ada setitik bening di sudut mata, dan hati membatin,
"Saya juga ingin sekali mimpi bertemu Rasulullah, tapi rasanya saya jauh dari pantas untuk itu." Hati sayapun menangis. 


4 tahun silam, saya sempat menuliskan 100 keinginan untuk tahun 2012. Salah satu keinginan tersebut adalah bisa mimpi bertemu Rasulullah. Masyaa Allah, saya hanyalah seorang pecinta yang merindu. Hanya Allah saja yang mampu meredam rindu ini.
Hari berganti, saya bahkan sudah lupa pernah menulis keinginan itu. 


Sampai pada suatu saat, saya diuji oleh sesuatu, sesuatu yang benar-benar menguji ketegaran. Alhamdulillah, kesulitan tersebut mendekatkan saya pada Allah, hingga saya berada pada titik, "Ya Allah, saya sangat membutuhkanMu, tiada daya upaya selain Engkau, saya serahkan semuanya padaMu."
Kerinduan saya akan Allah benar-benar membuncah, ingin rasanya segera kembali ke sisi Allah dengan damai. Namun, belum bisa, banyak hal yang harus saya selesaikan dan tentu saja, belum Allah takdirkan. Astaghfirullaah..


Saya pun pergi beri'tikaf di sebuah masjid besar di lantai 7 sebuah mall di Jakarta. Saya memasrahkan diri dari kesulitan yang tengah saya hadapi. Hanya Allah saja sebaik-baik penolong. Saya yakin akan pertolonganNya. Semoga apa yang saya tuliskan ini bisa menjadi hikmah bagi kamu yang membacanya. Karena saya yakin, saya atau kamu pasti pernah ada di titik itu, hanya gimana kita mengadukan masalah tersebut pada siapa, kemana..


Muhammad My Soul

5 April 2014
Saya ingat betul hari itu. Hari istimewa dalam hidup saya. Karena Allah memberikan nikmat yang begitu besar kepada saya: MIMPI BERTEMU RASULULLAH SAW. Alhamdulillaahirabbil'alamiin.. masyaa Allah.

Saya ingin bercerita tentang mimpi yang kronoloisnya masih saya ingat tersebut. Mudah-mudahkan bisa menjadi pemicu semangat kita dalam bertakwa kepada Allah, dan mencintai kekasihNya. Walaupun mimpi bertemu Rasulullah bukan indikasi kesolihan seseorang. Wallahu'alam. Yang jelas saya bahagia dan baru hari ini saya ingin membagi kebahagian itu di sini. setelah hampir 2 tahun kebahagiaan ini hanya saya simpan. 

Jadi ini..

Saya saat itu bersama 2 atau 3 orang menjadi musafir, kami menunggangi kuda saat itu. Menunggang kuda, sesuatu yg saya blm kuasai di dunia nyata. :D


Lalu kami sampai di sebuah kampung, dengan gapura sederhana. Lupa apa tulisan pada gapura tersebut. Kami kesitu karena mendengar bahwa seseorang yang penting di kampung tersebut akan mengadakan pengumuman yang juga penting.

Lalu kami perlahan memasuki area kampung tersebut. Ajaibnya, subhanallah, walaupun kebanyakan rumah di pemukiman tersebut tradisional dan sederhana dari kayu, namun terdapat semacam neon box besar dan menyala oleh lampu, mengumumkan sebuah tulisan "DIPASTIKAN". Rombongan kami belum mengerti apa maksud dari tulisan itu.

Lalu kami menuju sebuah rumah yang paling besar, dan seperti sebuah aula, banyak sekali orang-orang berkumpul di situ. Lalu saya pun penasaran, dan mendekat. Masya Allah, saya melihat seorang lelaki yang duduk dikelilingi banyak orang dalam ruangan tersebut. Saya melihatnya dari kejauhan melalui jendela besar di aula tersebut. Kurang lebih dengan jarak sekitar 5 meteran.

Saya bisa melihat aura lelaki itu sungguh berbeda di tengah kebanyakan orang tersebut. Namun saya tidak bisa melihat wajahnya keseluruhan, seperti ada kabut putih yang menghalangi pandangan saya. Saya hanya bisa melihat senyumnya.

Di tengah lingkaran orang-orang di dalam aula, terdapat seorang wanita. Lalu sang lelaki tersebut mengumumkan kepada hadirin bahwa wanita solihah ini akan segera menikah. "Dipastikan" kata beliau, sama seperti tulisan pada neon box yang saya lihat saat pertama memasuki pemukiman ini. Pandangan saya langsung tertuju pada sosok wanita di tengah.


Saya terkejut, wajah wanita ini sangat familiar!!
Masya Allah, ternyata sosok wanita yang dimaksud adalah sahabat dekat saya, Farah Aini. Saya perhatikan lebih seksama, lalu wajahnya berubah lagi menjadi sahabatku yang lain, NFH. Masya Allah berubah terus 2-3 kali. Dari wajah Farah, menjadi wajah NFH.


Hati saya langsung berdesir. Wah, sahabat saya akan menikah!

Muhammad My Soul
Lalu saya kembali melihat sosok lelaki tersebut. Lalu seperti di film-film, wajahnya saya "zoom in". Lalu mendadak lelaki tersebut duduk tepat di depan saya. Hanya terhalang dinding yang bejendela lebar. Saya di bagian luar, dan laki-laki tersebut di dalam. Hanya saja sekarang ia duduk membelakangi saya, hingga saya tak lagi bisa melihat wajahnya. Namun saya bisa melihat dengan jelas tengkuknya, rambutnya.

Akhirnya saya bertanya pada orang di sebelah saya, siapa sosok lelaki ini. "Muhammad", jawab orang di sebelah saya. Di situ saya tidak paham siapa muhammad. Akhirnya saya lebih fokus lagi memperhatikan tengkuk lelaki tersebut. Karena memang auranya sungguh berbeda sekali dengan suasana kebanyakan di situ. Seperti tersihir saya ingin memandanginya terus.


Yap, tiba-tiba saya terbangun!!


Saya terbangun mendadak seperti saya dicabut paksa dari adegan-adegan mimpi saya yang begitu runut tersebut. Saya bangun seperti biasa, belum "ngeh" dengan mimpi tersebut. Lima detik kemudian baru saya tersadar, siapa laki-laki dalam mimpi saya itu ya?

LALU SAYA INGAT JAWABAN ORANG DI SEBELAH SAYA YANG MENJAWAB "DIA MUHAMMAD".



Masya Allah seketika hati dan dada saya langsung BERGEMURUH. Bingung, terkejut, syok. Rasulullah, ini beneran kan? Saya pernah membaca bahwa setan tidak mungkin bisa menyerupai Rasulullah dalam mimpi. Jika kita mimpi bertemu Rasulullah, artinya itu memang benar adanya.


Ya Allah, saya langsung menangis. Memuji Allah yang telah memberikan hadiah seistimewa itu. Hati saya langsung bahagia sedamai-damainya. Kesulitan yang sedang menghimpit saya saat itu sudah tidak artinya lagi. Allahuakbar. Betapa Allah Maha Baik.


Muhammad My Soul


Allahumma sholli'alaa sayyidinaa Muhammad. Muhammad My Soul.

Allah saja tujuan hidup, Allah saja tujuan dari tulisan ini. Semoga tulisan saya bisa menjadi pelepas dahaga bagi kamu yang juga merindukan Rasulullah.

NB: 
Alhamdulillah, sahabat saya Farah sudah menikah pada Mei 2015. *yang walaupun sampai saat ini, saya belum pernah menceritakan mimpi baik ini. Padahal saat April 2014 silam, saya masih satu atap dengan Farah.

-Pecinta dan perindu Rasulullah-


Wednesday, December 23, 2015

CIE CIE..

Cie... yang sekarang lagi belajar lagi.
Cie.. yang sekarang lagi berjuang lagi..
Cie.. yang sekarang berteman lagi.
Loh.. hihi dan segudang Cie yang lain.


Kita pasti sering mendengar kata "Cie" kan dalam keseharian? Entah teman kita yang melontarkan, ataupun kita sendiro. Cie...
Menurut saya Cie itu lebih kepada ungkapan absurd yang bermakna ganda. Artinya di balik kata Cie itu kadang ada sebersit cemburu bahkan iri, tapi juga kesenangan yang ganjil tersendiri saat kita "menciekan" orang lain. Cie..

Hihi sungguh absurd memang. Padahal si korban Cie ini belum tentu juga senang hatinya. Yang penting Cie Cie...*sambil nyengir kuda :D


Lalu mendadak aja Allah menakdirkan saya harus familiar dan memperjuangkan kata "CIE" ini. Hihi. Maksud saya, CIE Project. Sesuatu yang kini sedang saya (dan teman saya) perjuangkan.





APA ITU CIE PROJECT??

Sebelum menjawab apa itu CIE Project, ijinkan saya flashback dulu kali yak.
*Gaperlu siapin tissue :p

Alhamdulillaah sudah hampir 4 tahun saya menggeluti dunia freelance desain grafis profesional. Belum apa-apa, masih sangat harus banyak belajar. Serius. Beberapa kali mendapat kesempatan mendesain, gonta-ganti partner desain, dan sebagainya. Sempat belajar brand desain visual bersama seorang teman, bernama DSIGN, lalu tak lama kami off. Bahkan kemudian saya dengan tim yang lain justru terjun pada brand fashion design, bernama YUMA. Alhamdulillah 2 tahun perjalanan YUMA, banyak hal yang bisa saya pelajari.

Lalu sayapun kembali melirik passion lama saya, desain visual. Sampai akhirnya pada Mei 2015 saya mendapat kesempatan berkumpul dengan teman-teman wirausaha pemula DKI Jakarta, yang diselenggarakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda DKI, di bawah Kemenpora. Setiap peserta wajib sudah atau akan memiliki usaha sendiri.



Da aku mah apaa,,
walaupun saat itu sedang merintis brand YUMA, tapi karena beberapa alasan, akhirnya saya beranikan diri membuat  independent visual brand, single fighter, alias tanpa tim atau partner. Waktu itu sempat berkelebat banyak calon nama brand baru saya. Sampai akhirnya Allah menunjukkan sebuah nama: CIE..

Cie Cie...

Pada workshop Wirausaha Pemula yang berlangsung selama 3 hari itu, saya membawa nama CIE, Yang jujur saya sendiri pun belum begitu "mengenal"nya. Masih anget, broo..



Nggak nyangka mendapat respon positif dan cukup menarik perhatian forum saat itu. Rata-rata terheran dan bertanya, "KENAPA CIE?"

Ada pula yang terang-terangan memuji, "Keren, nama brandnya unik, bisa langsung melekat. Ciee..."
Bahkan sebagai peserta bernama RAHMA RAMCIL, saya lebih sering dipanggil "Cie" oleh teman-teman forum. Hihi.. alhamdulillaah..

Produk yang bawa saat itu adalah artwork WPAP karya teman saya, Topani. Hihi berhubung waktu itu mendadak dan saya belum sempat membuat artwork sebagai produk. Tak ada rotan, akar juga jadi, kan? Bersyukur memiliki teman-teman yang mensupport mimpi saya.
*Thankyo, Pan :D


Say something about CIE

Yah, sempat deg-degan dan cemas produk saya mah apa atuh, dibandingkan produk teman-teman forum yang WOW-WOW banget. Alhamdulillah, lagi-lagi responnya membahagiakan hehe. Ada angin segar nan baru, pikir saya kala itu. Bismillaah. Modal nekat, socmed apapun belum ada. Agak tersipu juga saat di tanya, "alamat website-nya apa?"
Hihi, gapapalah,, namanya juga belajar, Hajarrr..
*sampai sekarang juga belum punya web sih
XD


Bersama teman-teman wirausaha pemula DKI

Balik lagi ke pertanyaan, APA ITU CIE?

Yak, jujur aja awal nama CIE memang benar dari selorohan yang dekat banget dengan keseharian itu, "Cie..". Sebagai brand pendatang, saya hanya berpikir bagaimana brand saya dapat langsung melekat dan dekat di hati pemirsa. Ceilaa..
Lalu saya berpikir, masa iya HANYA ITU? Nggak ada filosfi keren apa gitu?? Hihi..

Da akumah apaa.. memang spontan aja Allah tunjukkin nama Cie. Lalu mencoba menjelaskan juga dengan spontan, bahwa CIE itu ya,, Creative & Inovative Entrepreneur. Tsaahhh.. Sa Aek. bisa aja.. hihi..
Yaudahlah ya, saya jadikan doa saja. Toh tugas saya mah hanya menjalankan peran, mengenai hasilnya itu Allah yang ngatur.


Sebagai single fighter dan bekerja pula di tempat lain, saya menjalankan CIE Project dengan santai-santai berhadiah. Tidak ada target khusus. Bahkan kalau saya nggak sanggup, saya menolak pesanan desain. Bukannya saya menolak rezki, tapi ya memang di luar kapasitas saya sebagai single fighter. Hehe.. saya menjalankan ini sebagai hobi atau passion aja. Belum ada rencana bisnis khusus jangka panjang. Sampai di suatu hari di bulan Agustus, Allah kembali menuntut saya akan CIE.

Saya harus punya visi ke depan akan CIE!!


Saya memang sudah merasa Jakarta adalah rumah saya yang utama, tapi saya berpikir besok saya akan harus kembali pulang, ke kota kelahiran saya yang juga istimewa di hati, Cirebon. Saya ingat tujuan saya menuntut ilmu di bidang ini untuk apa. Lalu saya berpikir, CIE Project adalah salah satu jalan saya untuk "pulang".

Terpikirlah filosofi CIE, yaitu Creativity in Letter E.
Kamu tentu tahu dong kota mana Letter E itu? Yak, Cirebon.
Salah satu visi CIE adalah CMD, Cirebon Melek Desain!!
Bukan sekadar "desain", tapi desain visual yang seperti apa?

Visi saya dulu mempelajari desain adalah berdakwah melalui visual. Ikut membela agama Allah melalui spesialisasi saya, yaitu desain visual. Yah walaupun dalam perjalanannya, banyak sekali khilaf2 yang sudah saya goreskan )":

Nah, melalui CIE saya ingin menjadikan Cirebon Melek Desaini, bukan sekedar desain itu bagus, keren, canggih. Tapi bagaimana dengan desain yang benar kita bisa menebar manfaat. Benar dalam artian hal-hal yang Allah sukai. Contoh konkritnya tidak akan saya bahas di sini. Rahasia dulu. Hehe.


(DEG-DEGAN, INI KALI PERTAMA SAYA MENULISKAN MIMPI INI DI SOCIAL MEDIA)
Masyaa Allah, mohon bantu doanya ya saudaraku (:


Alhamdulillah pada akhir Oktober 2015 silam, ada salah seorang teman yang menawarkan dirinya menjadi partner di CIE Project. Awalnya saya sempat ragu, karena da Cie mah apa.. projek haha-hihi aja, nggak serius-serius banget lah. Saya khawatir saya tidak bisa bekerja sama dengan baik bersama partner saya di CIE. 

Terlebih kami adalah teman sangat lama yang sudah sangat lama juga tidak bertemu dan berkomunikasi. Tetapi saya berpikir kembali melihat potensinya dan juga peluang ke depan ketika CIE dijalankan bersama sebuah tim. Akhirnya saya menerima dengan syarat kami akan menjalakan pilot project, sebagai langkah awal kami bekerjasama.




"Ketika kamu tidak cukup kuat menjalankan mimpimu sendirian, ajaklah orang lain" -bukan quotes sih :p

Alhamdulillah dengan memiliki partner, banyak sekali kebaikan yang CIE dapatkan. Kini CIE bukan hanya mimpi saya, tetapi juga mimpi partner dan tim.
Bismillaah, semoga Allah menyiapkan skenario terbaik-Nya untuk CIE Project khususnya, dan masyarakat umumnya.


Selamat bermimpi. Selamat berkarya!!





Tuesday, December 22, 2015

TANDAIN!!!

Menurut guru kita, Ustad Amir Faishol Fath, BERSYUKUR adalah menggunakan nikmat Allah dengan hal-hal yang Allah suka. Misalnya mata digunakan untuk melihat hal-hal yang Allah suka, menghindari melihat yang dilarang Allah, itu salah satu bentuk syukur tertinggi.

Alhamdulillah, salah satu bentuk syukur saya akan karunia yang Allah berikan adalah dengan mengajar. Memang, ilmu saya akan desain grafis masihlah sangat sangat sedikit. Tetapi sesuatu yang sedikit, ketika dibagi, tetap saja beraroma "segar". Karena ilmu, haruslah mengalir. Sama seperti air, ketika ia "diam", maka ia akan rusak.

Yak, Allah takdirkan saya bisa mengajar komputer grafis di sebuah lembaga pelatihan milik pemerintah DKI Jakarta. Mengajar tenaga usia produktif yang masih belum bekerja. Masya Allah, sebuah kesempatan yang membuat saya bersemangat.


Mengajar dengan anak-anak didik yang usianya nggak jauh dari saya, bahkan beberapa jauh lebih tua daripada saya, membuat saya merasa ini bukanlah "bekerja" seperti yang Saya bayangkan kala itu. Ini lebih tepatnya, saya belajar, saya bermain, saya berteman dengan mereka tapi dibayar!
Maka nikmat Tuhanmu yang mana lagikah yang kamu dustakan, Cil?


Pose andalan -_-



Saya dan teman-teman di kelas, selalu menunggu pagi dengan antusias. Setiiap pagi artinya kita akan belajar hal baru. Alhamdulillah dikaruniai anak-anak yang aktif dan bersemangat. Seantusias itu, bahkan chat group kami di Whatsapp selalu penuh bahkan sebelum saya tiba di rumah ketika pulang mengajar. Rata-rata mereka belum mengenal software desain grafis sama sekali sebelumnya. 
Kita semua mulai lagi dari O. Tapi karena semangat mereka, ini bukanlah penghalang.
Belajar mengenal desain menjadi lebih seru, asyik, dan menarik!

Saya selalu membuat kebiasaan di kelas. Kebiasaan menekankan intonasi atau kata-kata yang khas. Di kelas terakhir, kata yang sering saya tekankan adalah "TANDAIN". Kata yang selalu saya gunakan saat ada siswa yang badung atau pura-pura badung.

Misal ketika saya memberikan PR, ada siswa yang lupa atau tidak sengaja tidak mengumpulkan PR yang saya beri. Maka saya katakan, "yang nggak ngumpulin PR, TANDAIN".

"Yang tadi terlambat, TANDAIN"
"Dimas, Haitami, besok menghadap saya. TANDAIN"

Begitu berulang sampai menjadi warna tersendiri bagi anak-anak. Bahwa ketika mereka mealukan sesuatu yang 'mencurigakan', hati-hati mereka takut ditandain. Hihi

Sampai-sampai saat mengumpulkan tugas upload karya pun, caption mereka,
"Upload karya ah, biar nggak ditandain"

Masya Allah, alhamdulillah kalau komunikasi yang saya lakukan berhasil dan mengena pada bahasa kalbu mereka. :p

Kini, mereka sudah selesai latihan. Kata TANDAIN masih melekat, hingga mereka membuat projek bersama bernama "TANDAIN Project". Sebuah wadah mereka mengaplikasikan ilmu yang sudah mereka dapat di kelas, dengan level yang lebih luas, yaitu menerima jasa desain dari masyarakat.

NB. Bahkan saat pose barengpun tetap pose "TANDAIN" :D

Barakallaah.. alhamdulillaah.
Terimakasih ya Allah atas  segala nikmat dariMu.






APA KABAR BERKUDA?

Saya termasuk tipe cewek ribet yang berusaha simpel dalam banyak hal.
Contohnya, karena benda bawaan saya banyak, maka saya berusaha simpel dengan selalu memakai ransel. Di dalam ransel pun dipilah-pilah lg dengan kantong atau plastik, agar SIMPEL dan nggak ribet.
Lalu urusan kenyamanan, karena saya seorang pejalan kaki sejati, alhamdulillah dikarunia Allah skill berjalan dengan cepat. Agar SIMPEL, saya menyiasatinya untuk selalu memakai bawahan rok. Biar apa? Biar gampang bergerak bebas. :D


Termasuk dalam mengatasi rasa takut. Pengennya, takutpun sesimpel-simpelnya. Sebagai manusia biasa, banyak hal yang saya takuti, terutama hewan. The most mah tikus, selebihnya lumayan takut anjing dan KUDA!

Hihihi, makanya nggak pernah sekalipun membayangkan akan naik kuda apalagi berkuda!

Tapi suatu hari akhirnya dihadapkan pada kesempatan buat berkenalan dan berlatih kuda. Qadarullah.

Bersama teman-teman Muslimah Academy, pagi itu kami antusias sekali menuju Eco Pesantren, Darus Sunnah milik Aa Gym. Gimana nggak antusias, setelah semalam kita diajak tasyakur diri, pagi itu kita akan berolahraga berkuda! Wiihh,, kedengarannya keren,, Ups  tunggu dulu ya.

Photo credit: hidayatullah.com


Pelatih dan Pekuda harus sama-sama sabar


"Zaheeb, ayo belok!!"

"Ini mana kanan, mana kiri, Ustad??"



Salah satu dari banyak hal yang kusuka dari Pesantren Aa adalah bersih! 
Termasuk ketika kita sampai di area kandang kuda, beda sekali saat kita ke peternakan sapi di jogja dulu. Kandang kuda disini bersih dan nyaris tidak berbau! Ini karena setiap kali kuda membuang kotoran, langsung dibersihkan oleh santri yang bertugas. Jadi, kekhawatiran akan "kotor" sirna.
Tinggal ketakutan yang lain. Hehe

Kenapa takut kuda?
Kuda itu besar, bisa menendang, tapi saya nggak bisa bilang "JANGAN" ke dia. Mungkin itu alasan yang tepatnya ya. Hihi

Sebelum semuanya terjadi, kami lebih dulu mendengarkan instruksi dari para instruktur. Bagaimana sih tips trik berkuda.
YANG PALING PENTING LAGI-LAGI LURUSKAN NIAT KITA DALAM BERKUDA.
Ustad mengingatkan, pastikan niat kita hanya karena Allah, mentaati perintahNya, melalui Rasulullah, untuk berlatih berkuda. HIKMAH apa sih yang terkadung dalam berkuda?

Ternyata olahraga berkuda bukan hanya olahraga yang melibatkan fisik, tapi juga hati. Ceilaa..

Tapi ini serius. Teh Ghaida Tsuraya, bahkan sebelumnya mewanti kami, bahwa olahraga kuda itu pertama harus nyambung dulu dzikir kita, biar bisa komunikasi dengan kuda. Hati ke hati. Konon, kuda tahu isi hati kita. Kalau kita ragu, ia juga akan segan dan tidak patuh. Tapi kalau kita mantap dan yakin, maka kuda akan bisa kita taklukkan.

Deg-deg. Masalahnya saya ragu dan saya takut. Kelarrr.


Kuda harus kenal dulu siapa kita. Minimal dari "aroma" kita. Karena itu sebelum menaikinya, kita PDKT dulu atau istilah kerennya grooming. Seperti memberi kuda makan dengan tangan kita. Pakde, masalahnya saya salah. Ternyata saya bukan takut ditendang kuda, saya takut digigit.. Ugh.


Apalagi saat Aa pelatih, Ustad Ganjar bilang, resiko berkuda itu ada 3:
DIGIGIT
KETENDANG
KELEMPAR


Sedaaaaappp...

Saya mendapat kesempatan berkenalan dengan Sanjah, kuda jantan yang bersih dan gagah, milik Teh Ghaida Tsuraya. Teh Ghaida cerita, sewaktu latihan, pernah kelempar dan rasanya SAKIT BANGET. Noted :"(

Kata Ustad, kuda itu umurnya terbagi 3. saat pagi, ia seperti anak usia 3tahun, jadi perlakukan ia seperti anak-anak. Hari menjelang siang, ia seperti manusia berusia 30tahunan, perlakukan ia dengan tegas. Sore beda lagi usianya. *Noted lagi..
Gimana caranya memperlakukan kuda seperti anak 3 tahun, dengan kepala SEBESAR ITU? dan gigi sebasah itu?
:"(

Tetap mencoba tegar dan setia. #Eh

Tiba juga giliran saya berkuda dengan Sanjah.
Dua kali saya gagal menuntun Sanjah. Saya belum bisa menguasai diri. Sanjah tahu saya ragu dan takut, jadi dia iseng dan agresif. Masyaa Allah, benar, saya DIGIGIT!

Alhamdulillah sakit cuma semenit karena hanya sedikit yang kegigit Sanjah :"(
Tapi cukup memukul mental yang sudah susah payah kukumpulkan.

Akhirnya, saya menunggu sambil memupuk keberanian lagi, mencoba mengabaikan dagdigdug di dada. Lalu, ketiga kalinya saya menuntut Sanjah.

Dalam hati, saya sudah pasrah sama Allah, kalau kali ini saya harus digigit lagi ataupun ditendang, itu urusan Allah saja, yang penting saya mau mencoba. Masya Allah, akhirnya saya berani menuntut Sanjah dua putaran. Lalu,

"Teteeeh,, punten ya, kenalannya sama Sanjah, tapi naiknya sama Zaheeb aja yaa..."
kata Ustad Ganjar, memotong kebersaamku dengan Sanjah dengan mendadak.


"A,, itu saya udah kenalan sama Sanjah susaaah,, berarti saya harus kenalan lagi sama Zaheeb??"
Mau nangis rasanya. hihi

Akhirnya Ustad memberikan tali pelana Zaheeb kepada saya. Subhanallah, dagdigdug yang tadi ketika menuntun Sanjah langsung hilang ketika menuntut Zaheeb. Mungkin benar inilah olahrga hati. Kita bisa berkomunikasi dengan kuda lewat dzikir kita.

Sayapun berhasil naik Zaheeb dan susah payah mengarahkannya berjalan dengan zigzag.
Untuk level yang takut kuda, saya cukup senang dan puas. Dan, penasaran untuk mencoba lagi!

Zaheeb meronta 

Banyak banget hikmah dari mencoba berkuda ini, terlebih untuk si sok-penakut sama kuda kayak saya. Hikmah terbesarnya adalah apapun itu, kita harus YAKIN Allah saja sebaik-baik penolong dan tempat berlindung.

Semoga Allah panggilkan di lain kesempatan, dengan niat dan keadaan yang jauh lebih baik. Aamiin.

Bersama Si Cool Zaheeb, Kuda milik A Ghazi





KENAPA HARUS MEMANAH?

Pertama-tama ijinkan saya meluruskan satu hal, bahwa tulisan ini memang tentang olahraga memanah. Bukan memanah yang lain. Memanah kamu misalnya.:p



Belajar di An Najm Archery, Depok


KENAPA HARUS MEMANAH?

Banyak di antara kita udah tahu dong tentunya, kekasih kita, Rasulullah SAW menyarankan kita sebagai umatnya untuk berlatih memanah. Haditsnya,
"Ajarkan putera-puteramu berenang dan memanah". (HR. Ath-Thahawi).

Jika mereka (musuh) mendekat (maksudnya jumlah mereka lebih banyak dari kalian), maka panahlah mereka terus-menerus” (HR. Bukhari 3985)

Sebagian orang mungkin berpikir, buat apa berlatih memanah? Jaman sekarang memanah sudah tidak relevan. Toh kalau untuk pertahanan diri, sekarang banyak senjata yang jauh lebih cepat dan modern. Benarkah?

Kalau kita mencoba, dan mengkajinya, pasti Rasulullah punya alasan kenapa olahraga memanah menjadi salah satu yang dianjurkan: Bermanfaat. Minimal, manfaat untuk diri sendiri adalah melatih fokus. Pada memanah identik dengan sasaran atau target, keteguhan tangan, kekuatan tangan menarik gandewa, dan membaca perkiraan arah angin.
Hanya, tidak termasuk membaca perasaan seseorang yak :p

Kata guru saya, semakin sering kita berlatih memanah, maka kita akan semakin mudah memilah danmemilih prioritas kita saat harus mengerjakan banyak hal sekaligus. Kita menjadi bisa lebih fokus dan memiliki target yang jelas. Tentu saja, di samping badan kita menjadi lebih bugar, terutama bahu dan tangan.

Sebagai muslimah, gak ada halangan untuk mencoba berlatih memanah, salah satunya kamu bisa bergabung berlatih bersama di Yayasan AnNajm, Depok.

Saya pribadi, masih baru mencoba dan ternyata asyik. Jujur, niat awal saya adalah demi menjaga kebugaran tubuh, tapi Guru mengingatkan untuk meluruskan niat kita dalam menjalankan salah satu olahraga sunnah ini. Astaghfirullah..

Belajar di Darus Sunnah, Bandung









Monday, December 21, 2015

Muslim Wajib BACA!! (Kajian Dr. Amir Faishol Fath)




Bismillahirrohmanirrohiim..

Alhamdulillah atas nikmat iman yang Allah berikan. dan nikmat kesempatan untuk sedikit meneguk ilmu-Nya yang Maha Luas. Salah satunya dengan belajar kepada Guru kita, Dr. Amir Faishol Fath.


Banyak banget yang belum saya pahami, lalu saya menuliskannya sedikit disini agar saya ingat, atau mungkin kamu baca, agar kita bisa sama-sama saling mengingatkan.
Iya, kamu.. :)

Pastinya bisa dibilang kita beruntung ya, menjadi satu dari milyaran manusia yang terlahir dari ibu-ayah muslim. Senang? iya. Lalu masa cukup sampe disitu?
Udah muslim ini, aman lah ya gak perlu belajar apapun lagi tentang Islam.

Jiah gitu.


Nah, namanya baru belajar, suka WOW kalau dikasih tahu ilmu atau pengetahuan yang baru.
Mungkin gak benar-benar baru. Tapi tetap saja merasa tertampar.

Yakin udah benar secara AKIDAH?

Guru kita, Ustad Amir, menjelaskan SEORANG MUSLIM HARUS BENAR SECARA AKIDAH.
Duh, saya kan udah sholat 5 waktu tiap hari, nggak cukup nih, Ustad? :D

Jadi gini,
Akidah itu artinya kokoh, kuat, erat. Akidah itu keyakinan yang kuat akan sesuatu. Dalam hal ini, keyakinan kita kepada Allah. Akidah yang benar merupakan pondasi iman.

Ibarat rumah nih, kalau pondasinya gak kokoh, kira-kira mau gak kita tinggal dlm rumah tersebut?
Bisa aja kapan-kapan rumahnya miring tanpa kita tahu, kita pasti gak merasa aman.
Sama, kalau akidah kita gak kukuh juga, yakin hidup kita akan aman?


Ada caranya biar kita bisa berakidah secara benar. APA SAJA?


PAHAM

Yak, pertama-tama pahami dulu. Pahami KOMITMEN kita kepada Allah apa sih?
Da akumah apaa,, cuma manusia biasa. Syukur2 bisa makan 3x sehari, tidur cukup, kerja nyaman. Udah atuh.
Hmm -___-

Masih ingat Firman Allah pada Surah Al 'Alaq: 1 ?
Ituloh,, yang berbunyi "BACALAH dengan nama Tuhanmu yang menciptakan"
Nah, Allah nyuruh kita "Baca" biar kita paham.



IMAN SEBAGAI KOMITMEN KEHAMBAAN KITA SAMA ALLAH.

Kenapa harus paham?
Ibarat kata di sebuah peusahaan, mana yang gajinya lebih besar, orang yang lebih paham sama perusahaan itu atau orang yang kurang paham?
Direktur atau staff biasa?
Karena direktur lebih PAHAM daripada staffnya. otomatis gaji dia lebih besar.

Nah, makanya PEMAHAMAN ITU LEBIH MAHAL DARIPADA AMAL (PERBUATAN).

Pahami, kita ada di sini ya sebagai hamba Allah. Artinya SIAP IKUT ATURAN ALLAH. Bukan aturan yang lain. Siap?

Ugh, jadi ngga enak nih. Tunggu atuh Ustad, Saya mah siapa euy.. orang biasa. Takut saya mah sama si Bos, kalau Bos nyuruh saya buka jilbab, atau pakai atribut Natal, ya emang aturan dari sononya, gimana lagi..
daripada saya dipecat, cari kerja susah, Ustad...

Model begini, artinya belum YAKIN sama Allah.
Belum PAHAM kalau kita menghamba cuma kepada Allah.
Takut cuma kepada Allah.
Allah Maha Kaya, masa iya sih kita nggak dikasih rejeki?


PAHAM kalau Islam itu...
ibarat perusahaan, Islam itu ada Visi Misinya, ada buku panduannya, ada mentor, dan juga ada jobdesknya.
Apa aja?

Visi 
Visi Allah ketika menciptakan langit dan bumi adalah
"LAILLAHA ILLALLAHU MUHAMMADARRASULULLAAH"
Bahwa nggak ada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah.
Misi
Misi Islam, tentu saja adalah 5 Rukun Islam, 6 Rukun Iman, dan Ihsan (tingkat misi tertinggi, ihsan yaitu merasa dilihat oleh Allah)
Buku Panduan
Buku panduan kita tentu saja Al Qur'an
Mentor
Siapa mentor kita? Rasulullah SAW
Jobdesk
Jobdesk kita sebagai muslim dibahas dalam kitab-kitab Fiqih, dari mulai aturan tentang Thaharoh / bersuci, hingga mengurus masalah negara.

Allah menurunkan Islam dalam bentuk Dalil atau Teks. Teks tersebut berupa AlQur'an dan Hadits.
Nah, tidak serta-merta umat seperti kita-kita ini paham akan AlQur'an dan hadits, alhamdulillahnya para ulama menyajikannya secara ilmiah dalil tersebut menjadi PERINTAH dan LARANGAN.
Perintah berupa WAJIB, SUNNAH, dan MUBAH. Sedangkan larangan berupa HARAM, dan MAKRUH.
Disitulah pentingnya peran para ulama, yang semoga dirahmati Allah, karena jasanya yang besar kepada kita umat Islam, sehingga Islam sampai di tangan kita menjadi lebih mudah dipahami.


HAKIKAT MANUSIA

Manusia sebagai Khalifah
Seperti yang disebutkan dalan Qur'an Suraah Al Baqarah:30. Ketika manusia dapat memaksimalkan semua potensi yang dimilikinya, untuk kebaikan umat, karena Allah saja. Ini adalah hakikat keududkan manusia tertinggi. Mengatur bumi.

Manusia seperti Binatang Ternak
Dalam Al Furqon:44,
"Atau, apakah engkau mengira bahwa kebanyakan manusia itu mendengar atau memahami? Mereka itu seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat jalannya"
Tipe manusia yang cuma sibuk untuk makan, cari makan (kerja), tidur, dan berkembangbiak.
Lupa akan komitmennya terhadap Sang Pencipta.

Manusia seperti Anjing
Di Surah Al A'raf : 176, perumpamaan manusia yang cenderung kepada dunia dan mengikuti keinginannya, seumpama seekor anjing. Anjing ketika kamu halau menjulurkan lidah, ketika kamu biarkan juga ia tetap menjulurkan lidahnya. Ibarat manusia, suka menjilat, merendahkan dirinya demi harta duniawi.

Manusia seperti Keledai

Dalam Surah Al Jumu'ah:5, orang-orang yang tidak mengamalkan seperti seekor keledai yang membawa buku-buku tebal. Sudah ada panduan, tapi manusia nggak memakainya sebagai panduan.
Panduan dalam hal ini Qur'an dan hadits.

Manusia menjadi Laba-laba
Dalam Al Ankabut: 4, manusia diumpakan seperti laba-laba.
Coba kita ingat-ingat sarang laba-laba, sarang laba-laba ini cukup kuat dan lengket saat mengikat mangsa laba-laba. Tapi bayangkan ketika seekor gajah, yang nyangkut pada sarang laba-laba tersebut. Apakah masih cukup kuat dan lengket juga?
Robek iya, hehe
Seperti itulah perumpaan manusia yang hidup tanpa panduan, merasa aman. Merasa hidupnya baik-baik saja, tapi nyatanya, menghancurkan dirinya sendiri.

Kita yang tentukan, masuk kategori manusia yang mana :"(

Indahnya Dekapan Ukhuwah Islamiyah